Sabtu 16 Jan 2021 12:50 WIB

Babel Kembangkan Wisata Sejarah dan Mangrove Batu Betumpang

Warga didorong menanam berbagai komoditi seperti jahe merah, porang, dan kapulaga.

Babel Kembangkan Wisata Sejarah dan Mangrove Batu Betumpang (ilustrasi).
Foto: SAIFUL BAHRI/ANTARA
Babel Kembangkan Wisata Sejarah dan Mangrove Batu Betumpang (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,BANGKA SELATAN -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengembangkan wisata sejarah mercusuar dan hutan mangrove Desa Batu Betumpang Pulau Besar Kabupaten Bangka Selatan, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah itu.

"Mercusuar bersejarah di Batu Betumpang ini memiliki potensi sebagai daya tarik wisata daerah ini," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat meninjau hutan mangrove di Desa Betumpang, Sabtu (16/1).

Ia mengatakan pengembangan sektor pariwisata di Desa Batu Betumpang Kecamatan Pulau Besar Kabupaten Bangka Selatan, karena memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19.

"Kebetulan di kawasan hutan mangrove ini ada mercusuar bersejarah dan ini bisa menjadi daya tarik wisata, sehingga nantinya banyak orang berwisata ke sini sekaligus pengelola hutan ini bisa membudidayakan kepiting bakau," tegasnya.

Ia mengapresiasi masyarakat yang selama ini berkomitmen menjaga hutan bakau dan pemerintah akan terus melakukan pendampingan langsung dan secara bertahap untuk mengembangkan kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah dan mangrove di Babel. "Saya berharap kawasan hutan ini tetap terjaga kelestariannya, walaupun daerah ini dikenal sebagai daerah tambang," katanya.

Kepala Dinas Kehutanan Pemprov Kepulauan Babel,Marwan mengatakan selain pemanfaatan hutan sebagai pengembanganga wisata dan mangrove, warga juga didorong menanam berbagai komoditi seperti jahe merah, porang, kapulaga yang terintegrasikan.

"Mengingat kelompok HKm Pokdarwis Mercusuar Desa Batu Betumpang ini merupakan salah satu kelompok yang mendapatkan bantuan dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masuk dalam Program Padat Karya. Bantuan ini dapat berlanjut di 2021," ujarnya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement