Sabtu 16 Jan 2021 03:24 WIB

Bantuan TNI Segera Mengalir ke Sulbar

Masyarakat di pengungsian diharapkan dapat sabar dan tabah menanti.

Warga memotret atap rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (14/1/2021). BMKG Sulawesi Barat mencatat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter terjadi pada pukul 14:35:49 WITA di empat kilometer Barat Laut Majene-Sulbar dengan kedalaman 10 Km dan tidak berpotensi tsunami.
Foto: Antara/Akbar Tado
Warga memotret atap rumah yang ambruk akibat gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (14/1/2021). BMKG Sulawesi Barat mencatat gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter terjadi pada pukul 14:35:49 WITA di empat kilometer Barat Laut Majene-Sulbar dengan kedalaman 10 Km dan tidak berpotensi tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Bantuan dari aparat TNI segera mengalir ke Provinsi Sulawsi Barat. Sehingga masyarakat korban gempa yang berada di pengungsian diharapkan dapat sabar dan tabah menanti.

Dandim 1418 Kabupaten Mamuju Kolonel Tri Aji Sartono di Mamuju, Jumat (15/1) mengatakan aparat TNI dan Polri bersama pemerintah telah melakukan koordinasi dalam menjalankan tugas menangani dampak dan korban yang ditimbulkan gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di Mamuju.

Baca Juga

"Bantuan dari TNI saat ini dalam perjalanan menuju ke Mamuju, bantuan itu berupa personel TNI, truk 10 buah, dapur lapangan, alat berat berupa eksavator, damptruk serta tenda serba guna lainnya," katanya.

Dandim berharap, agar seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang tidak jelas dan tidak bertanggung jawab. Ia juga berharap, agar seluruh relawan yang akan membantu dalam penanganan pascagempa bumi di Mamuju agar terkoodinir dengan baik melaksanakan tugas kemanusiaan ini.

Gempa di Mamuju yang terjadi 02.28 WITA Jumat dini hari, telah merobohkan kantor gubernur Sulbar dan merobohkan kantor fasilitas pemerintah. Di antaranya rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel dan permukiman penduduk.

Selain itu membuat jalur trans Sulawesi terputus. Jaringan listrik juga padam sehingga masyarakat sulit berkomunikasi.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement