Jumat 15 Jan 2021 20:29 WIB

Pembangunan Fisik Tol Cisumdawu Ditargetkan Selesai 2021

Dishub Jawa Barat menyebut pembangunan Tol Cisumdawu terkendala pembebasan lahan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk menyelesaikan proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jatinangor, Kabupateng Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (12/9/2020). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, hingga akhir 2020 proyek jalan tol yang ada di Indonesia dapat mendatangkan investasi hingga Rp.100 triliun.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Pekerja mengoperasikan alat berat untuk menyelesaikan proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Jatinangor, Kabupateng Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (12/9/2020). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, hingga akhir 2020 proyek jalan tol yang ada di Indonesia dapat mendatangkan investasi hingga Rp.100 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari menyatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa pengerjaan tol tersebut tengah dipercepat. 

“(PU) Menyampaikan 2021 selesai,” ujar Hery kepada wartawan, Jumat (15/1).

Menurut Hery, percepatan tol ini mengalami hambatan urusan pembebasan lahan terutama di seksi VI B. Jika urusan ini bisa kelar di awal 2021, maka proses kontruksi segera dilakukan. “Ini proses kontruksinya lagi dikejar,” katanya.

Penyelesaian Tol Cisumdawu sendiri, kata Hery, akan menjadi berkah bagi Bandara Kertajati, Majalengka. Menurutnya jika akses Tol Cisumdawu selesai maka dari sisi kapasitas bisa mengkoneksikan arus barang dan orang dari wilayah Bodebekarpur dan Bandung Raya, ditambah sebagian wilayah Jawa Tengah. 

“Kertajati kedua terbesar setelah Soekarno-Hatta, ini masih banyak potensi wilayah yang belum terlayani hingga Jawa Tengah, ini pasar,” katanya

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan pihaknya akan terus menjadi bagian dari percepatan Tol Cisumdawu. Menurutnya masih belum terkoneksinya akses dari Bandung menuju Kertajati via tol Cisumdawu membuat banyak konsumen memilih terbang dari Jakarta. 

 “Kuncinya hanya satu, yaitu jalan tol. Jalan tol yang belum selesai membuat warga memilih pilihan-pilihan yang mungkin lebih nyaman bagi mereka. Jadi, apapun pertanyaan Kertajati jawabannya itu,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil mengatakan, pihaknya akan terus memaksimalkan pelayanan di BIJB Kertajati, meski ada beberapa keterbatasan. Menurutnya, ada sejumlah faktor yang membuat aktivitas Bandara Kertajati belum maksimal. Salah satunya adalah kondisi penerbangan nasional yang tengah menurun.

“Kami dari pemerintah selalu berupaya memaksimalkan dengan keterbatasan yang ada. Kami tidak tinggal diam. Tapi faktor ini – namanya hubungan dagang antara konsumen dan pelayanan, tentu keputusan ada dikonsumennya. Konsumen akan memilih mana yang mudah, mana yang nyaman,” paparnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement