Sabtu 16 Jan 2021 01:10 WIB

Pencegahan Covid, Nigeria Perketat Jumlah Murid di Sekolah

Pembelajaran tatap muka di Nigeria, akan dimulai 18 Januari nanti.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kesehatan menyemprotkan disinfektan di pasar informal, Lagos, Nigeria, Selasa (31/3).  Lagos menghadapi karantina dua minggu dengan penduduk disuruh tinggal di rumah mereka
Foto: AP/Sunday Alamba
Petugas kesehatan menyemprotkan disinfektan di pasar informal, Lagos, Nigeria, Selasa (31/3). Lagos menghadapi karantina dua minggu dengan penduduk disuruh tinggal di rumah mereka

REPUBLIKA.CO.ID, jalan Lancar

 

Baca Juga

 

ABUJA -- Pemerintah Federal Nigeria mengumumkan akan membatasi jumlah siswa di dalam kelas dan penghuni asrama. Tak hanya itu, pihak sekolah juga diminta memastikan setiap pihak wajib menggunakan masker.

Pemerintah juga diminta sebelum melakukan aktifitas wajib memeriksa suhu murid, guru, maupun pekerja di sekolah. Fasilitas cuci tangan harus disiapkan di setiap lokasi strategis.

Pengumuman imbauan ini disampaikan Pemerintah Nigeria menyusul dimulainya kembali pembelajaran tatap muka, 18 Januari nanti. Dalam keterangan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Federal, Menteri Pendidikan Nigeria Mallam Adamu Adamu, memberikan syarat bagi sekolah yang ingin melanjutkan pembelajaran tatap muka.

Ia menyebut, keputusan untuk mempertahankan tanggal dimulainya kembali sekolah tatap muka dilakukan setelah ada konsultansi dengan berbagai pihak. Termasuk yang terlibat adalah gubernur negara bagian, komisaris pendidikan, pemilik maupun kepala lembaga sekolah, serta serikat staf dan mahasiswa.

"Orang tua dan institusi masing-masing wajib memastikan kepatuhan penuh terhadap protokol Covid-19," kata Adamu dilansir di All Africa, Jumat (15/1).

Sejumlah langkah pencegahan diharap dilakukan lembaga pendidikan, guna memastikan pembukaan kembali sekolah berjalan dengan aman. Pemerintah disebut mendesak para guru, administrator sekolah dan pemangku kepentingan lainnya, memastikan kepatuhan yang ketat protokol kesehatan.

Pemerintah juga meminta otoritas sekolah memastikan pasokan air dan sabun. Klinik kesehatan fungsional dengan fasilitas untuk isolasi dan transportasi untuk kasus yang dicurigai wajib tersedia untuk mengantar pasien ke fasilitas medis terdekat

"Kami akan memperingatkan para pemangku kepentingan, terutama otoritas sekolah, untuk memastikan kepatuhan yang ketat terhadap protokol. Kami tidak punya pilihan selain memberlakukan wajib penggunaan masker oleh guru dan siswa," lanjutnya.

Selanjutnya, Adamu menegaskan pihaknya akan terus memantau kondisi dan situasi dari waktu ke waktu. Pemerintah Federal akan berjaga untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement