REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Golkar meresmikan pilot project studio digital di Jakarta dan Surabaya secara virtual, Jumat (15/1). Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku, studio digital tersebut diharapkan dapat mendekatkan Partai Golkar dengan kelompok milenial dan pemilih pemula.
"Diharapkan Partai Golkar bisa masuk kepada pemilih pemula dan tentunya akan berjalan sempurna apabila generasi muda memiliki minat dan peduli kepada dunia politik," kata Airlangga dalam sambutannya secara virtual, Jumat (15/1).
Ia menambahkan, setelah milenial minat dengan dunia politik, diharapkan mereka bisa ikut untuk melakukan sosialisasi dan pembelajaran untuk membangun kesadaran berpolitik masyarakat. Menurut Airlangga, pemilih pemula adalah pemilih khusus yang perlu dijangkau. Partai Golkar akan terus berupaya menyentuh kelompok milenial dan pemilih pemula dengan sarana yang diminati, yakni melalui media sosial.
"Kita juga menyadari pentingya media sosial sebagai media komunikasi terutama untuk kampanye dan branding Partai Golkar dan alhamdulilah Partai Golkar hari ini branding-nya sudah sangat dikenal masyarakat. Sehingga ini modal politik yang baik," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, studio digital akan menjadi wadah berkomunikasi dan berinovasi. Nantinya, studio digital dapat digunakan sebagai sarana eksplorasi kreatif untuk saling membagi informasi serta menjadi corong Partai Golkar mensosialisasikan kebijakan dan kegiatan. Wadah ini juga sebagai jaring aspirasi masyarakat.
Jika berhasil maka hal tersebut mampu mendorong elektabilitas pada pemilu mendatang. Airlangga mengaku baru dua studio digital yang bisa diresmikan kali ini. Yakni, di DPP Partai Golkar dan DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur. Namun, Airlangga menginstruksikan seluruh kader partai berlambang pohon beringin semakin akrab memanfaatkan teknologi informasi.
"Kita terus mendorong bahwa Partai Golkar mampu menyiapkan politisi milenial yang tangguh, kepemimpinan yang kuat, komunikator yang dimengerti rakyat, dan mampu membuat kebijakan publik yang betul-betul untuk kepentingan masyarakat," tegasnya.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Muhammad Sarmuji mengakui Provinsi Jawa Timur bukan habitat Partai Golkar. Menurutnya, posisi Golkar di Jawa Timur selalu kerap berada di bawah PKB dan PDIP. Hal inilah yang membuat pengurus DPD Golkar Jatim mencari cara menggaet pemilih milenial. Salah satunya melalui pemanfaatan teknologi.
"Dengan info dan teknologi, kami yakin itu bisa menerabas sekat-sekat ideologis di Jawa Timur," ujarnya.
Sarmuji berharap studio digital efektif membidik kalangan milenial. Selain itu, DPD Partai Golkar Jawa Timur juga mewajibkan kadernya memiliki akun media sosial Facebook, dan Instagram. "Dengan begitu kami berharap penetrasi Partai Golkar di media sosial jauh lebih intens," tegasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
