Jumat 15 Jan 2021 17:49 WIB

Jepang Lakukan Studi Tangkal Drone dengan Laser

Laser nantinya akan dipasang pada kendaraan untuk meningkatkan mobilitas.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nora Azizah
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang memulai penelitian tentang cara menangkal serangan drone menggunakan laser yang dipasang di kendaraan (Foto: ilustrasi drone)
Foto: Pixabay
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang memulai penelitian tentang cara menangkal serangan drone menggunakan laser yang dipasang di kendaraan (Foto: ilustrasi drone)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Jepang memulai penelitian tentang cara menangkal serangan drone menggunakan laser yang dipasang di kendaraan. Dengan memasang peralatan laser pada kendaraan, Kemenhan Jepang bertujuan meningkatkan mobilitas sistem.

Dilansir dari kantor berita Bernama pada Kamis (14/1), Kemenhan Jepang memasukkan 2,8 miliar yen (Rp358 miliar) dalam pengeluaran penelitian dalam anggarannya untuk tahun fiskal 2021. Kemenhan bertujuan membangun teknologi itu sedini mungkin dan menggunakannya.

Baca Juga

Pada tahun fiskal 2018, Kemenhan memulai penelitian tentang penggunaan laser berenergi tinggi untuk menghancurkan drone. Pada tahun fiskal 2021, Kemenhan berencana untuk memulai uji demonstrasi pada peralatan laser yang cukup kecil untuk dipasang pada kendaraan dan juga memiliki output tinggi.

Selain itu, Kemenhan memasukkan 500 juta yen dalam anggaran fiskal 2021 untuk melanjutkan penelitian tentang penggunaan gelombang mikro, semacam gelombang elektromagnetik, untuk melumpuhkan drone. Karena sulitnya mengurangi peralatan pemanas, Kemenhan sedang mempertimbangkan untuk memasang peralatan tersebut di kapal.

Selama ini ada kekhawatiran bahwa drone dapat disalahgunakan oleh teroris karena dapat diperoleh dengan biaya rendah. Pada Agustus 2018, drone yang membawa bahan peledak digunakan dalam upaya untuk membunuh Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Kemudian pada September 2019, fasilitas minyak di Arab Saudi mengalami kerusakan skala besar akibat serangan drone. Di Jepang, sebuah pesawat tak berawak yang membawa zat radioaktif jatuh di atap kantor perdana menteri di Tokyo pada April 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement