Jumat 15 Jan 2021 16:06 WIB

UMM Berbagi untuk Negeri Bangkitkan Semangat Napi Perempuan

Program 'UMM Berbagi untuk Negeri' menitikberatkan pada aspek kemanusiaan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan buku berjudul Titik Nadir Penantian di Lapas Klas IIA Perempuan, Malang.
Foto: Dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan buku berjudul Titik Nadir Penantian di Lapas Klas IIA Perempuan, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berusaha membangkitkan semangat para warga binaan perempuan di Lapas Klas IIA Malang. Upaya ini dilakukan dalam beberapa kegiatan yang bertajuk 'UMM Berbagi untuk Negeri'.

Setelah sukses memberikan hiburan dan pemeriksaan kesehatan di Panti Griya Asih, kini UMM meluncurkan buku berjudul Titik Nadir Penantian. Buku itu merupakan hasil kerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang.

Di samping itu, ada pula pelaksanaan sosialisasi Periksa Payudara Sendiri (SADARI) kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang disampaikan oleh Rumah Sakit (RS) UMM. Rektor UMM, Fauzan mengatakan, pandemi memang telah memberikan banyak dampak negatif bagi masyarakat.

Tidak hanya dari segi fisik, tapi juga dari aspek psikologis sehingga menurunkan semangat hidup. "Maka, agenda ini hadir untuk kembali membangkitkan motivasi serta semangat  yang sempat hilang," jelas Fauzan.

Menurut dia, program 'UMM Berbagi untuk Negeri' menitikberatkan pada aspek kemanusiaan. Di samping itu, juga mengangkat kembali harkat dan martabat manusia dalam segala kondisi.

Fauzan juga mencanangkan kerja sama lain terkait softskill maupun hardskill agar bisa memberikan manfaat yang lebih luas khususnya bagi warga binaan. Ia memastikan program buku ini tidak berhenti sampai di sini saja.

UMM akan merencanakan agenda bedah buku kembali di masa mendatang. Di samping itu, ada pula beragam agenda lain yang bertujuan untuk mengantarkan warga lapas menjadi orang hebat.

Kepala Lembaga Kebudayaan UMM, Daroe Iswatiningsih, menjelaskan buku tersebut merupakan hasil dari pelatihan menulis yang sudah diadakan sebelumnya. Saat itu, mereka juga mengajak warga binaan untuk belajar membatik.

Antusiasme mereka menjadi bahan bakar tim untuk membukukan karya-karya yang sudah ditulis. Adanya buku ini juga tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak.

Di antaranya dosen UMM, Fida Pangesti beserta enam mahasiswanya yang sudah menginisiasi dan teman-teman di Himpunan Sarjana Kesusastraan Malang UMM.  Ia berharap UMM bisa kembali memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di lapas perempuan.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Malang, Tri Anna Aryati mengapresiasi atas sumbangsih UMM dalam aspek kemanusiaan terutama dalam penyusunan buku ini. Tri Anna juga berterima kasih karena UMM sudah menyediakan sarana rekreasi dan edukasi bagi warga binaan pemasyarakatan.

“Kami harap nantinya akan ada program-program lain yang bisa memberikan dampak positi bagi teman-teman penghuni Lapas,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement