Jumat 15 Jan 2021 16:45 WIB

Tanah Bergerak, 40 Rumah Warga Purbalingga Rusak

Pergerakan tanah mulai terjadi 13 Januari, masih terus terjadi di Desa Banjaran.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga berjalan di depan sebuah rumah yang rusak akibat tanah bergerak. ilustrasi
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warga berjalan di depan sebuah rumah yang rusak akibat tanah bergerak. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Hujan yang terus menerus terjadi sejak beberapa hari terakhir, menyebabkan bencana tanah bergerak di Desa Banjaran Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga. Warga desa setempat menyebutkan, pergerakan tanah mulai terjadi sejak 13 Januari 2021, masih terus berlangsung hingga Jumat (15/1) ini.

''Seluruhnya ada 40 rumah warga yang mengalami kerusakan. Awalnya, kerusakan tidak terlalu parah, hanya retak-retak kecil di bagian tembok rumah. Tapi makin lama, retakannya makin melebar,'' kata Kepala Desa Banjaran Muhammad Ismun.

Baca Juga

Bahkan dia menyebutkan, sebagian rumah warga ada yang sudah miring karena bagian pondasinya ambles terbawa gerakan tanah. Bila hujan terus menerus turun, dia khawatir kerusakan rumah warga akan semakin parah.

Menurutnya, pergerakan tanah di desanya terjadi di areal seluas 500x200 meter. Masalahnya, pergerakan tanah tersebut terjadi di areal pemukiman sehingga banyak rumah yang mengalami kerusakan. ''Kami berharap masalah ini bisa segera ditangani Pemkab, sehingga kerusakan yang lebih besar bisa dihindari,'' katanya.

Selain menyebabkan kerusakan rumah warga, pergerakan tanah juga menyebabkan ruas jalan desa di sekitar lokasi amblas. Di beberapa titik lokasi jalan, badan jalan terlihat amblas hingga kedalaman 30 cm.

Dia menyebutkan, warga yang tinggal di lokasi tanah bergerak, hingga kini masih bertahan tinggal di rumahnya masing-masing. ''Namun kami sudah mengingatkan agar mereka bersiap, bila sewaktu-waktu harus mengungsi,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement