Jumat 15 Jan 2021 14:53 WIB

Sandiaga Dorong Kampanye BBI untuk Pemasaran Digital

Kemenparekraf menyiapkan program inovatif agar lebih banyak UKM masuk e-commerce.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Sandiaga mendorong kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk pemasaran digital pelaku UKM.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Sandiaga mendorong kampanye Bangga Buatan Indonesia untuk pemasaran digital pelaku UKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mendorong langkah digitalisasi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke platform e-commerce melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Seperti diketahui, pemerintah kembali meluncurkan Gerakan Nasional BBI 2021 sebagai upaya dukungan terhadap produk dalam negeri, UMKM, dan ekonomi nasional.

Baca Juga

Sandiaga mengatakan, Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar di kawasan Asia Tenggara. Namun, produk ekonomi kreatif lokal belum menguasai pasar e-commerce di Tanah Air.

Ia mengaku telah menyusun strategi dengan Menteri Perdagangan, M Lutfi untuk meningkatkan kualitas dan tingkat onboarding bagi pelaku ekonomi kreatif lokal melalui sejumlah program dan insentif.

"Kami menyiapkan program-program yang benar-benar inovatif sehingga bisa memberikan insentif kepada UMKM terutama yang bergerak di sektor ekonomi kreatif agar bisa onboarding di e-commerce," kata Sandiaga.

Ia menuturkan, sepanjang 2020, ada 3,7 juta unit usaha yang terdigitalisasi dalam program BBI. Angka ini lebih banyak dibandingkan target digitalisasi unit usaha yang telah ditetapkan dalam program BBI 2020 yaitu 2 juta unit usaha. Dengan begitu, total ada 11,7 UMKM yang telah go digital dari sebelumnya 8 juta UMKM.

Hal ini harus dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan digitalisasi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif Indonesia. Dari total 64 juta UMKM di Indonesia, target digitalisasinya bisa ditingkatkan dari 11,7 juta menjadi 30 juta UMKM hingga 2023.

Sandiaga menilai, aspek inovasi, adaptasi, dan juga kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait memegang peranan penting dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.

Selain itu, Sandiaga juga mengungkapkan pentingnya pemanfaatan big data dalam pengambilan kebijakan dan menjalin kerja sama dengan platform e-commerce. Terlebih, penetrasi pengguna internet di Indonesia sudah 73,7 persen atau sekitar 196,7 juta orang penduduk," ujar Sandiaga.

Sandiaga juga menuturkan, Kemenparekraf akan memanfaatkan platform media sosial yang dimiliki untuk mempromosikan program BBI, destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia dan pentingnya penerapan protokol kesehatan K4 (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement