Jumat 15 Jan 2021 09:21 WIB

Tahun Ini, Bank Kalsel Fokus Tingkatkan Kualitas Kredit 

Bank Kalsel menargetkan asetnya tumbuh 8,41 persen dan kredit 6,5 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Tahun 2020 telah menjadi tahun yang penuh tantangan bagi semua pihak, adanya pandemi Covid-19 ini telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia finansial. Namun, situasi pandemi Covid-19 ini tak membuat Bank Kalsel pesimis menghadapi bisnis di tahun 2021. Setelah berhasil meraih Peringkat Komposit 2 (PK-2) pada tahun 2020, Bank kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan ini menyongsong tahun baru dengan optimisme yang tinggi meski proyeksi ekonomi 2021 belum menentu.
Foto: istimewa
Tahun 2020 telah menjadi tahun yang penuh tantangan bagi semua pihak, adanya pandemi Covid-19 ini telah memberikan dampak signifikan terhadap dunia finansial. Namun, situasi pandemi Covid-19 ini tak membuat Bank Kalsel pesimis menghadapi bisnis di tahun 2021. Setelah berhasil meraih Peringkat Komposit 2 (PK-2) pada tahun 2020, Bank kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan ini menyongsong tahun baru dengan optimisme yang tinggi meski proyeksi ekonomi 2021 belum menentu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) akan menerapkan beberapa strategi untuk menjaga pertumbuhan usaha pada tahun ini, antara lain dengan fokus menyalurkan kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan.

Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabaruddin mengatakan perusahaan fokus pada tiga strategi yaitu optimalisasi pendapatan, sebagai upaya mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan yang wajar. Selanjutnya, efisiensi biaya, agar dapat meminimalkan semua pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas dan terakhir menjaga kualitas kredit, yakni berfokus pada kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan.

“Dua strategi pendukung yakni mengikuti perkembangan teknologi dan peningkatan kapasitas kompetensi pegawai khusus pengembangan teknologi, difokuskan pada digitalisasi terhadap pelayanan bank, meliputi migrasi core banking, membangun big data, customer digital experience, pengembangan produk dan layanan digital serta memperkuat kapabilitas digital,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (15/1).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement