Jumat 15 Jan 2021 08:51 WIB

Powell Beri Sinyal Fed Terus Beli Obligasi Dukung Ekonomi

The Fed juga mempertahankan suku bunga rendah acuan jangka pendek.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Gedung bank sentral AS the Federal Reserve
Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Gedung bank sentral AS the Federal Reserve

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berusaha meredam kekhawatiran terhadap kemungkinan bank sentral akan segera menarik sebagian dukungannya untuk ekonomi AS. Ia juga menekankan, apabila memang akan ditarik, bank sentral akan memberi pengumuman jauh sebelumnya.

Selama diskusi online yang diselenggarakan Universitas Princeton, Kamis (14/1), Powell mengatakan, pemulihan ekonomi dari resesi pandemi masih harus menempuh perjalanan panjang.

Baca Juga

The Fed mengatakan, setelah pertemuan kebijakan terakhir pada bulan lalu, Powell akan terus membeli obligasi senilai 120 miliar dolar AS tiap bulan sampai ekonomi membuat kemajuan substansial secara signifikan. Khususnya dalam mencapai target Fed untuk penciptaan lapangan kerja yang maksimal dan inflasi stabil di level dua persen.

Powell menuturkan, apabila dua poin tersebut tercapai dan dapat terlihat secara jelas, bank sentral baru akan mengumumkan terkait penarikan dukungannya. "Kami akan berkomunikasi dengan sangat jelas kepada publik dan kami akan melakukannya (re: menarik bantuan) jauh sebelum secara aktif mempertimbangkan pengurangan pembelian aset," tuturnya, seperti dilansir di AP News, Kamis.

 

Pembelian obligasi dilakukan untuk menahan suku bunga jangka panjang guna mendorong konsumen dan bisnis dalam meminjam maupun membelanjakannya. Suku bunga yang lebih rendah pada Treasury-10 tahun misalnya, akan mengurangi biaya pinjaman untuk pembeli rumah dan mobil.

Pada saat yang sama, bank sentral mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek pada rekor terendah mendekati nol untuk membantu mendukung perekonomian. Powell juga menekankan, Fed mungkin tidak akan menaikkan suku bunga sampai inflasi mencapai dua persen untuk beberapa waktu. 

"Jika sudah waktunya menaikkan suku bunga, kami pasti akan melakukannya. Tapi, itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement