Jumat 15 Jan 2021 03:55 WIB

Sandiaga Gandeng ATI Revitalisasi Toilet di Destinasi Wisata

Kemenparekraf akan fokus revitalisasi toilet di lima destinasi super prioritas

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menjalin kerja sama dengan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) untuk merevitalisasi toilet di tiap destinasi wisata di Indonesia agar memberikan kenyaman pada wisatawan.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menjalin kerja sama dengan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) untuk merevitalisasi toilet di tiap destinasi wisata di Indonesia agar memberikan kenyaman pada wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menjalin kerja sama dengan Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) untuk merevitalisasi toilet di tiap destinasi wisata di Indonesia agar memberikan kenyaman pada wisatawan.

Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (14/1), menyampaikan, kelayakan dan kebersihan toilet di tiap destinasi wisata merupakan salah satu unsur penting."Menurut saya senyata-nyatanya kalau kita mau revolusi sektor wisata itu harus dimulai dari toilet karena ini adalah tempat yang tidak bisa kita wakilkan untuk datang," kata Sandiaga.

Ia mengatakan, toilet di tempat wisata pun harus memiliki desain dan fasilitas yang baik. Sebab, sarana tersebut dinilai dapat mempengaruhi tingkat kunjungan wisata.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari, berharap ATI dapat membantu Kemenparekraf dalam merevitalisasi toilet di tiap destinasi wisata agar nyaman digunakan.

"ATI akan membantu Kemenparekraf untuk memikirkan bagaimana membangun toilet, tetapi juga memikirkan ekosistemnya secara keseluruhan. Mulai dari air bersih, hingga siapa yang akan mengelola toiletnya," ujar Hari.

Hari menjelaskan bahwa Kemenparekraf akan memfokuskan revitalisasi toilet pada lima destinasi super prioritas dan dilanjutkan dengan destinasi yang lain.

"Yang sangat penting saat ini dan kritis adalah di destinasi wisata yang publik seperti pantai, gunung. Kita akan fokuskan terlebih dahulu di lima destinasi super prioritas. Begitu kita terapkan di pantai ada modifikasi apa, jika diterapkan di gunung ada modifikasi apa. Jadi saya mengajak berpikir dari hilir, ujungnya kita ingin menghasilkan apa," katanya.  

Ketua Asosiasi Toilet Indonesia (ATI), Naning Adiwoso, mengatakan, ATI siap bekerja sama dengan Kemenparekraf untuk revitalisasi toilet di tiap destinasi wisata.

Menurutnya, keberadaan toilet di tiap destinasi wisata perlu pendampingan terus menerus agar tetap nyaman. Sehingga akan memunculkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

"Terus terang menurut World Health Organization (WHO), negara yang maju itu kalau negaranya sehat. Hal ini berkaitan dengan wisata sehat, karena suka tidak suka semua wisatawan akan mencari tempat yang sehat dan higienis pula, agar mereka tetap bahagia saat berlibur," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement