Kamis 14 Jan 2021 23:21 WIB

Gelombang Baru Covid-19, Hebei Bangun 3.000 Rumah Karantina

Provinsi Hebei mencatatkan kasus kematian pertama Covid dalam delapan bulan terakhir.

Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, pekerja medis dengan pakaian pelindung mengambil sampel dari penduduk dekat daerah pemukiman di Shijiazhuang di provinsi Hebei China utara pada hari Rabu, 6 Januari 2021. Tindakan penguncian diberlakukan di provinsi China utara di mana Kasus virus korona lebih dari dua kali lipat di wilayah dekat Beijing yang akan menjadi tuan rumah beberapa acara di Olimpiade Musim Dingin tahun depan.
Foto: AP/Mu Yu/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, pekerja medis dengan pakaian pelindung mengambil sampel dari penduduk dekat daerah pemukiman di Shijiazhuang di provinsi Hebei China utara pada hari Rabu, 6 Januari 2021. Tindakan penguncian diberlakukan di provinsi China utara di mana Kasus virus korona lebih dari dua kali lipat di wilayah dekat Beijing yang akan menjadi tuan rumah beberapa acara di Olimpiade Musim Dingin tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah Provinsi Hebei mulai mendirikan 3.000 unit bangunan sementara sebagai tempat karantina. Pembangunan ribuan rumah itu setelah wilayah utara China itu dilanda gelombang Covid-19 hingga menimbulkan kasus kematian pertama dalam delapan bulan terakhir.

Fasilitas terpadu yang mulai dibangun pada Rabu (13/1) tersebut berdiri di atas lahan kosong seluas 33,3 hektare. Setiap unit luasnya 18 meter persegi yang terbuat dari baja ringan sehingga mudah diangkut dengan waktu pemasangan yang cepat dan dapat didaur ulang, demikian pihak kontraktor yang berkantor pusat di Tangshan dikutip media setempat, Kamis.

Baca Juga

Begitu mendapatkan perintah, Biro Kereta Api China Unit 14 langsung mengerahkan ratusan karyawannya untuk memulai pekerjaan konstruksi di wilayah Zhengding, Kota Shijiazhuang. Sementara 3.000 unit rumah, bahannya telah dipersiapkan di Kota Tangshan dan pengirimannya ke Zhengding diperkirakan memakan waktu tiga hari.

Perakitannya juga diperkirakan selesai dalam jangka waktu sehari. Rumah tersebut memiliki fasilitas pendukung yang memadai, seperti jaringan pipa air bersih dan listrik yang langsung dapat digunakan begitu selesai dibangun di Zhengding.

Kontraktor itu juga sebelumnya terlibat dalam pembangunan kilat rumah sakit sementara Huoshenshan di Wuhan pada awal 2020. Setelah Distrik Xiaoguozhuang dinyatakan sebagai zona merah, Pemerintah Kota Shijiazhuang mulai memindahkan 20.000 jiwa penduduk 12 desa di Distrik Gaocheng ke kota lain untuk menjalani karantina mulai Senin (11/1).

Hingga Kamis, di Provinsi Hebei mendapatkan tambahan 81 kasus baru, sebanyak 75 di antaranya berasal dari Kota Shijiazhuang, termasuk satu orang pasien meninggal dunia dan 16 lainnya dalam kondisi kritis. Pemerintah China mengerahkan bala bantuan petugas medis dari sejumlah provinsi ke Hebei yang berbatasan dengan Beijing itu.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement