Jumat 15 Jan 2021 00:37 WIB

Pemerintah Upayakan Ketersediaan Vaksin Lebih Cepat

Pemerintah harap bisa menuntaskan program vaksin dalam 12 bulan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan paparan saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah mengupayakan ketersediaan vaksin lebih cepat. Sehingga Program Vaksinasi Covid-19 bisa selesai lebih cepat.

"Kami minta Biofarma negosiasi ke produsen-produsen vaksin agar kita bisa mendatangkan vaksin lebih cepat dan bisa selesai dalam 12 bulan. Sampai saat ini vaksinasi masih dijadwalkan 15 bulan," kata Budi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR yang diikuti melalui akun Youtube DPR RI di Jakarta, Kamis (14/1).

Baca Juga

Budi mengatakan meskipun pelaksanaan vaksinasi dijadwalkan selesai dalam waktu 15 bulan, Presiden Joko Widodo meminta vaksinasi bisa selesai dalam 12 bulan. Menurut Budi, ketersediaan vaksin menjadi kendala dan tantangan untuk bisa menyelesaikan vaksinasi dalam waktu 12 bulan sebagaimana diminta Presiden Jokowi.

Terkait pengadaan vaksin Covid-19 produksi Sinovac China, Budi mengatakan sudah mengajukan anggaran untuk impor kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp 20,9 triliun. "Anggarannya sudah kami masukkan, baru Rp 20,9 triliun. usulan anggaran baru ini hanya untuk vaksin Sinovac karena memang yang lainnya angkanya belum sempat masuk dari Biofarma," tuturnya.

Kementerian Keuangan telah memberikan perkiraan anggaran program vaksinasi Covid-19 Rp 66 triliun hingga Rp 75 triliun. Selain itu, Indonesia juga bisa mendapatkan vaksin secara gratis dari Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) COVAX Facility.

Budi berharap Indonesia bisa mendapatkan jatah vaksin gratis tersebut secara maksimal. Diperkirakan Indonesia bisa mendapatkan vaksin dari GAVI hingga 108 juta dosis.

"Karena itu kami memaksa memasukkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebagai Co-Chair GAVI dan sudah berhasil. Mudah-mudahan bisa mendapatkan sebanyak mungkin vaksin gratis dari GAVI," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement