Kamis 14 Jan 2021 18:50 WIB

Wagub Jabar Kenang Keteduhan Syekh Ali Jaber

Keteduhan Syekh Ali Jaber dikenang Wagub Jabar.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Wagub Jabar Kenang Keteduhan Syekh Ali Jaber. Foto: Sejumlah kerabat dan keluarga memasukan tanah ke kuburan Syekh Ali Jaber di Pondok Pesantren Darul Qur
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wagub Jabar Kenang Keteduhan Syekh Ali Jaber. Foto: Sejumlah kerabat dan keluarga memasukan tanah ke kuburan Syekh Ali Jaber di Pondok Pesantren Darul Qur

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kabar meninggalnya sosok pendakwah kondang Syekh Ali Jaber cukup mengejutkan sejumlah kalangan. Sebab, ulama asal Madinah, Arab Saudi, itu dikenal selalu memberikan ceramah yang menyejukkan untuk masyarakat.

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum ikut berbela sungkawa atas meninggalnya Syekh Ali Jaber. Menurut dia, almarhum adalah tokoh Islam yang selalu memberikan keteduhan.

Baca Juga

"Beliau adalah tokoh Islam, penceramah, mubaligh, yang memberikan keteduhan dalam ceramahnya. Selalu menyampaikan hal-hal yang membuat orang sadar akan keimanan dan ketaqwaan, persatuan dan kesatuan," kata Uu di kediamannya, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (14/1).

Ia menilai, Syekh Ali Jaber tak pernah membuat gaduh masyarakat. Ceramah, pidato, atau sambutan, almarhum dalam setiap kesempatan, selalu membuat hati terada teduh.

"Karena itu saya berdoa, mudah-mudahan almarhum khusnul khotimah dalam meninggalkan dunia yang fana," kata dia.

Sebelumnya, kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber dibenarkan Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman Al-Habsyi, secara singkat kepada Republika.co.id, Kamis pagi. "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, telah wafat Syekh Ali Jaber, saya sedang menuju RS Yarsi Jakarta Pusat," ujar dia. Secara detail, beliau belum menjabarkan perihal meninggalnya dai asal Madinah, Arab Saudi, itu.

Kabar duka itu mengejutkan sejumlah pihak. Sebab, kondisi Syekh Ali Jaber dilaporkan semakin membaik, setelah sebelumnya dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement