Kamis 14 Jan 2021 15:45 WIB

Dunia Usaha Membaik, Perbankan Optimistis Salurkan Kredit

Prospek pertumbuhan industri manufaktur juga akan mendorong peluang investasi.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei kegiatan dunia usaha Bank Indonesia (SKDU-BI). Bank Indonesia mengindikasikan kegiatan usaha mencatatkan kinerja positif pada kuartal satu 2021 terutama sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei kegiatan dunia usaha Bank Indonesia (SKDU-BI). Bank Indonesia mengindikasikan kegiatan usaha mencatatkan kinerja positif pada kuartal satu 2021 terutama sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei kegiatan dunia usaha Bank Indonesia (SKDU-BI). Bank Indonesia mengindikasikan kegiatan usaha mencatatkan kinerja positif pada kuartal satu 2021 terutama sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. 

Menanggapi hasil survei tersebut, sejumlah perbankan bersiap menjaga likuiditas dan permodalan perusahaan pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan kredit berasal dari konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

Baca Juga

“Dengan adanya hasil survei BI yang menyiratkan optimisme industri manufaktur tersebut merupakan sinyal positif terhadap prospek ekonomi nasional pada 2021,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/1).

Menurutnya prospek pertumbuhan industri manufaktur juga akan mendorong peluang investasi, penciptaan lapangan kerja baru, hingga menciptakan multiplier effect yang mampu mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat. Pada tahun ini BRI optimistis pertumbuhan kredit pada kuartal satu dan dua sebesar enam persen, khusus segmen UMKM.

“Pada ujungnya, hal  tersebut akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan nasional,” ucapnya.

Sementara Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menambahkan perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit secara bank only tumbuh lima persen sampai tujuh persen dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh enam persen sampai delapan persen pada tahun ini.

“Perseroan memperkirakan ekonomi mulai tumbuh positif pada kuartal satu 2021. Pemulihan ekonomi didorong upaya pemerintah meningkatkan indeks keyakinan konsumen melalui optimisme terkait rencana vaksinasi dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN)," ucapnya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan perusahaan akan menyalurkan kredit sejalan dengan kegiatan investasi dari dunia usaha.

“Intinya kami siap dari segi likuiditas dan permodalan bila mana ada permintaan kredit untuk modal kerja dan kredit investasi,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement