Kamis 14 Jan 2021 13:34 WIB

BRI Kantongi 350 Ribu Pelaku UMKM Go Digital

Rumah BUMN yang dikelola BRI mampu memberdayakan pelaku UMKM

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Pekerja menata susunan boneka saat produksi boneka karakter Circa Handmade di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (2/12/2020). Bank Rakyat Indonesia menarget untuk meningkatkan kontribusi penyaluran kredit kepada sektor UMKM menjadi 85 persen dan hingga September 2020 BRI berhasil mengalokasikan kredit untuk UMKM menjadi 80 persen dari total penyaluran kredit senilai Rp.935,35 triliun.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Pekerja menata susunan boneka saat produksi boneka karakter Circa Handmade di Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (2/12/2020). Bank Rakyat Indonesia menarget untuk meningkatkan kontribusi penyaluran kredit kepada sektor UMKM menjadi 85 persen dan hingga September 2020 BRI berhasil mengalokasikan kredit untuk UMKM menjadi 80 persen dari total penyaluran kredit senilai Rp.935,35 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat sebanyak 350 ribu pelaku UMKM yang bernaung di 56 Rumah BUMN sepanjang 2020. Rumah BUMN yang dikelola BRI mampu memberdayakan pelaku UMKM dengan memberikan literasi bisnis dan digital.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan perseroan juga berupaya meningkatkan kapasitas maupun kapabilitas yang berorientasi kepada UMKM go modern, go digital, go online, and go global.

Baca Juga

“Di sini, para pelaku UMKM diberikan pendampingan, harapan bukan hanya siap secara bisnis dan terpapar digitalisasi, tetapi juga naik kelas dan masuk ke pasar global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/1).

Menurutnya di tengah kondisi saat ini, perkembangan teknologi dan dunia digital yang begitu pesat memaksa pelaku UMKM bisa cepat beradaptasi dengan mengubah model bisnis usaha mereka.

“Kami mendorong agar pelaku UMKM melek teknologi dan mampu menjadi teknopreneur, sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka. Pelaku usaha juga mendapatkan pelatihan metode atau cara bagaimana memperluas akses pasar secara online melalui platform Indonesia Mall dan PADI UMKM,” ucapnya.

Di Rumah BUMN, UMKM dikelompokkan berdasarkan kompetensinya agar pelatihan yang diberikan dapat lebih sesuai dengan kondisi masing-masing UMKM dimulai dari tahap kompetensi tradisional, berkembang, dan modern. Pada masing-masing kelompok tersebut, BRI telah menyiapkan modul yang sesuai dengan kompetensi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement