Kamis 14 Jan 2021 08:24 WIB

RI-China Genjot Kerja Sama Kawasan Industri Hingga Kesehatan

Indonesia-China akan menggarap proyek kerja sama 'Two Countries Twin Park'.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Danau Toba, Selasa (12/1/2020). ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi/am.
Foto: Antara
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Danau Toba, Selasa (12/1/2020). ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi/am.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia dan China sepakat untuk meningkatkan kerja sama ekonomi mulai di berbagai sektor mulai dari pengembangan kawasan industri hingga kesehatan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyaksikan penandatanganan proyek kerja sama 'Two Countries Twin Park' di Parapat, Sumatera Utara, Selasa (12/1).

Kerja sama bertajuk 'Two Countries Twin Park' yang diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Fujian itu melibatkan Yuanhong Industrial Park dengan Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, dan Kawasan Industri Batang.

Baca Juga

Kerja sama tersebut diharapkan dapat menjadi model untuk kerja sama selanjutnya antara Indonesia dan China, di mana pada masa mendatang, perusahaan asal negeri tirai bambu juga dapat melakukan investasi di Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi industri, mobil listrik, dan baterai lithium.

"Investasi China di Indonesia telah memenuhi 4+1 Rule of Thumb yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, yakni ramah lingkungan, transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja dengan menggunakan tenaga kerja lokal, menciptakan nilai tambah, dan model kerja sama business to business (B2B)," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/1).

Dalam pertemuan tersebut, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia juga mendorong partisipasi China dalam perpanjangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Saat ini China hanya terlibat dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement