Kamis 14 Jan 2021 08:07 WIB

Iran Kerahkan Kapal Perang Terbesar dalam Latihan Militer

Makran memiliki landasan helikopter dan kapal peluncur rudal bernama Zereh.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto selebaran yang disediakan oleh kantor pers Angkatan Darat Iran menunjukkan kapal perang buatan Iran Makran sebelum bergabung dengan latihan militer angkatan laut di Teluk Oman,  Rabu (13/1/2021).
Foto: EPA-EFE/IRANIAN ARMY
Foto selebaran yang disediakan oleh kantor pers Angkatan Darat Iran menunjukkan kapal perang buatan Iran Makran sebelum bergabung dengan latihan militer angkatan laut di Teluk Oman, Rabu (13/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID,   TEHERAN -- Militer Iran meluncurkan latihan rudal angkatan laut jarak pendek pada Rabu (13/1). Kapal perang buatan Iran Makran, ikut serta dalam latihan dua hari di Teluk Oman.

Media Pemerintah Iran menggambarkan Makran sebagai kapal perang terbesar Teheran. Armada ini memiliki landasan helikopter dan kapal peluncur rudal bernama Zereh.

Baca Juga

Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi konfrontasi berkala antara militer Iran dan pasukan AS di Teluk. Teheran mengadakan latihan tahunan untuk menunjukkan kekuatan militer untuk menghadapi ancaman asing.

Iran memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah. Kekuatan ini menjadi pencegah dan pembalasan penting terhadap Amerika Serikat (AS) dan musuh lainnya jika terjadi perang.

Barat melihat rudal Iran sebagai ancaman militer konvensional terhadap stabilitas regional dan kemungkinan mekanisme pengiriman senjata nuklir jika Teheran mengembangkannya.

Ketegangan antara AS dan Iran telah meningkat sejak 2018, ketika Presiden Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir 2015. Amerika Serikat mengembalikan sanksi keras untuk menekan Iran agar merundingkan pembatasan yang lebih ketat pada program nuklirnya, pengembangan rudal balistik, dan dukungan untuk pasukan proksi regional.

Pekan lalu, Korps Pengawal Revolusi Iran menangkap sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan di perairan Teluk. Mereka menahan awaknya di tengah ketegangan antara Teheran dan Seoul terkait dana Iran yang dibekukan di bank-bank Korea Selatan karena sanksi AS.

Pada awal 2019, Iran meningkatkan ketegangan di jalur air minyak tersibuk di dunia dengan merebut kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero. Peristiwa ini dua minggu setelah kapal perang Inggris mencegat sebuah kapal tanker Iran di lepas pantai Gibraltar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement