Kamis 14 Jan 2021 03:06 WIB

PKB: Tidak Ada Alasan Menolak Vaksin Covid-19

Ketua Umum PKB mengatakan masyarakat tak perlu ragu dengan vaksin Covid-19.

Muhaimin Iskandar
Foto: DPR
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 pada 13 Januari 2020, yang ditandai dengan penyuntikan vaksin produk Sinovac kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran menteri kabinet Indonesia Maju. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengajak masyarakat mendukung program vaksinasi Covid-19.

Muhaimin mengatakan, masyarakat juga tidak perlu ragu dengan kualitas vaksin yang disiapkan pemerintah secara gratis. "Presiden Jokowi kan sudah memberikan contoh sebagai prototype vaksin Covid. Itu artinya vaksin Covid ini dipastikan aman. Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita semua untuk menolak vaksin," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/1).

Baca Juga

Meski sudah ada program vaksinasi Covid-19, Muhaimin tetap meminta masyarakat tidak lengah terhadap penularan Covid-19. Ia menegaskan adanya program vaksinasi bukan berarti masyarakat bisa mengabaikan protokol kesehatan.

"Kita tidak boleh lengah, semua pihak tetap waspada terhadap Covid-19. Masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," katanya.

Gus AMI juga mendorong pemerintah untuk mempercepat pengadaan vaksin dan memastikan distribusinya berjalan optimal dan tepat sasaran. "Vaksin adalah hak masyarakat, sehingga harus segera dan distribusinya harus tepat sasaran agar kondisi sosial masyarakat bisa segera pulih dan ekonomi kembali bergerak," ucapnya.

Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, vaksinasi bukan satu-satunya solusi mengalahkan Covid-19, namun banyak cara lain yang berkontribusi besar atasi dampak bahaya Covid-19. Salah satunya adalah meningkatkan solidaritas. 

"Bahu membahu, serta saling tolong menolong satu sama lain. Kekuatan ini yang tidak dimiliki negara lain. Maka tidak heran kita bisa bertahan sekuat sekarang," kata Gus AMI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement