Kamis 14 Jan 2021 06:03 WIB

Cerita Penolakan Vaksin Abad Ke-18: Cacar yang Bikin Modar

Puluhan ribu warga meninggal karena cacar, tetapi tetap banyak yang menolak divaksin.

Mantri vaksin sedang menyuntikkan vaksin.
Foto:

Di penghujung abad 18 itu Hindia Belanda diterpa wabah. Kompeni pusing setengah mati. Mereka kelimpungan karena wabah yang diketahui sebagai cacar, amat mematikan. Banyak pribumi wafat, tak sedikit orang-orang Eropa sekarat hingga menemui liang lahat.

Cacar telah menimbulkan kekacauan luar biasa bagi pribumi. Wabah itu dimulai dari Batavia, lalu menyebar ke berbagai wilayah di Pulau Jawa. Di Pekalongan misalnya, cacar menyerang setiap dua atau tiga tahun sekali.

Cacar menjadi penyakit paling mencemaskan di Yogyakarta dan Surakarta sebelum 1820. Bayangkan, 10 persen anak yang lahir di Yogyakarta pada 1820 meninggal karena cacar. Vaksin? Tentu saja belum ditemukan.

photo
Bayi terkena cacar air.

Dokter asal Inggris, John Crawfurd yang tiba di Jawa pada 1811 geleng-geleng kepala lantaran kedatangannya di Hindia Belanda disambut wabah cacar. Tak kaget memang, karena cacar ditemukan di Jawa sejak awal abad ke-17 dan diperkirakan masuk pada 1644 lewat Batavia sebagai gerbang Hindia Belanda.

Ilmu medis yang belum berkembang serta jumlah dokter dan tenaga kesehatan yang belum melimpah, membuat cacar mewabah hingga menyerang Priangan, Bogor, Semarang, Banten, hingga Sumatra, khususnya Lampung. Bahkan sampai ke wilayah timur.

Pada 1781 diperkirakan 20 penduduk Jawa meninggal dunia dari 100 orang yang terserang cacar. Bayi menjadi kelompok yang paling rentan terserang virus tersebut.

Di Bogor dan Jawa Barat, kematian bayi mencapai 20 persen dari jumlah kelahiran. Pada kurun waktu pemerintahan Inggris di Jawa (1811–1816) diketahui dari 1.019 bayi yang dilahirkan di Jawa, 102 di antaranya meninggal dunia karena cacar.

BACA JUGA: Beredar Video Barisan Ambulans dan Antrean Pemakaman di TPU Tegal Alur Jakarta, Benarkah?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement