Kamis 14 Jan 2021 06:01 WIB

BPBD Gunung Kidul Imbau Warga Waspadai Potensi Bencana Alam

BMKG Yogya memprediksi Januari merupakan puncak musim hujan..

Hujan deras di India bisa berdampak pada bahaya bajir (ilusrasi)
Foto: AP Photo/Rajanish Kakade
Hujan deras di India bisa berdampak pada bahaya bajir (ilusrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana alam di puncak musim hujan. Musim hujan diprediksi terjadi pada Januari ini ditandai dengan hujan dengan intensitas tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Rabu (13/1) mengatakan sesuai dengan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Januari merupakan puncak musim hujan. "Untuk itu, kami mengimbau masyarakat mewaspadai karena hujan yang turun dalam intensitas tinggi sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam," kata Edy.

Baca Juga

Ia mengatakan adapun potensi bencana alam pada puncak musim hujan di Gunung Kidul, seperti tanah longsor, banjir hingga embusan angin kencang. Menurut dia, kewaspadaan dibutuhkan untuk mengurangi dampak pada saat terjadinya bencana.

"Kita tidak tahu kapan bencana terjadi, tapi bisa dilakukan antisipasi sehingga dampaknya bisa ditekan sekecil mungkin,” katanya.

Edy mengatakan kewaspadaan terhadap potensi bencana bisa dilihat dari lingkungan sekitar. Sebagai contoh, pada saat terjadi hujan deras dengan durasi yang lama, maka warga yang tinggal di daerah rawan longsor harus waspada akan bencana. Kalau perlu untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Hal yang sama juga diperlukan untuk menghadapi banjir maupun angin kencan. Masyarakat bisa melakukan antisipasi dengan membersihkan lingkungan sekitar seperti memangkas dahan pohon yang sudah rindang hingga membersihkan saluran yang berpotensi mengganggu kelancaran aliran air.

"Kami, juga terus mengupayakan membentuk desa tangguh bencana. Kami berharap adanya mitigasi ini, maka dampak dari bencana bisa ditekan sekecil mungkin,” katanya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0730/Gunung Kidul Lektol Inf Noppy Laksana Armyanto mengatakan beberapa waktu lalu sudah melakukan apel kesiapsiagaan bencana yang melibatkan ratusan personel dari TNI, Polri, relawan, tagana, PMI hingga anggota BPBD. Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi dalam menghadapi adanya bencana di musim hujan.

"Fenomena La Nina membuat curah hujan semakin tinggi sehingga potensi bencana juga semakin besar. Untuk itu, kami bersama lintas instansi melakukan antisipasi dini,” katanya.

 

 

BPBD Gunung Kidul Imbau Warga Waspadai Potensi Bencana Alam

GUNUNG KIDUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana alam di puncak musim hujan. Musim hujan diprediksi terjadi pada Januari ini ditandai dengan hujan dengan intensitas tinggi.

Kepala Pelaksana BPBD Gunung Kidul Edy Basuki di Gunung Kidul, Rabu (13/1) mengatakan sesuai dengan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Januari merupakan puncak musim hujan. "Untuk itu, kami mengimbau masyarakat mewaspadai karena hujan yang turun dalam intensitas tinggi sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam," kata Edy.

Ia mengatakan adapun potensi bencana alam pada puncak musim hujan di Gunung Kidul, seperti tanah longsor, banjir hingga embusan angin kencang. Menurut dia, kewaspadaan dibutuhkan untuk mengurangi dampak pada saat terjadinya bencana.

"Kita tidak tahu kapan bencana terjadi, tapi bisa dilakukan antisipasi sehingga dampaknya bisa ditekan sekecil mungkin,” katanya.

Edy mengatakan kewaspadaan terhadap potensi bencana bisa dilihat dari lingkungan sekitar. Sebagai contoh, pada saat terjadi hujan deras dengan durasi yang lama, maka warga yang tinggal di daerah rawan longsor harus waspada akan bencana. Kalau perlu untuk sementara mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Hal yang sama juga diperlukan untuk menghadapi banjir maupun angin kencan. Masyarakat bisa melakukan antisipasi dengan membersihkan lingkungan sekitar seperti memangkas dahan pohon yang sudah rindang hingga membersihkan saluran yang berpotensi mengganggu kelancaran aliran air.

"Kami, juga terus mengupayakan membentuk desa tangguh bencana. Kami berharap adanya mitigasi ini, maka dampak dari bencana bisa ditekan sekecil mungkin,” katanya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0730/Gunung Kidul Lektol Inf Noppy Laksana Armyanto mengatakan beberapa waktu lalu sudah melakukan apel kesiapsiagaan bencana yang melibatkan ratusan personel dari TNI, Polri, relawan, tagana, PMI hingga anggota BPBD. Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi dalam menghadapi adanya bencana di musim hujan.

"Fenomena La Nina membuat curah hujan semakin tinggi sehingga potensi bencana juga semakin besar. Untuk itu, kami bersama lintas instansi melakukan antisipasi dini,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement