Rabu 13 Jan 2021 21:32 WIB

Ridwan Kamil: Setelah Disuntik Vaksin Jangan Euforia

Jabar memunculkan semangat mendukung vaksin dengan simbol V di tangan

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin video konferensi bersama 7 daerah penerima vaksin Tahap I Termin I dilanjutkan konferensi pers terkait kesiapan vaksinasi Jabar, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (13/1)
Foto: Humas Pemprov Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memimpin video konferensi bersama 7 daerah penerima vaksin Tahap I Termin I dilanjutkan konferensi pers terkait kesiapan vaksinasi Jabar, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (13/1)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menyatakan, tujuh daerah di Jabar siap menggelar vaksinasi Covid-19 Tahap I Termin I sesuai instruksi pemerintah pusat. 

Ketujuh daerah itu adalah, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat akan menggelar vaksinasi serentak mulai pukul 09.00 WIB pada Kamis, 14 Januari 2021. Sementara Kota Bekasi akan memulai vaksinasi pada Jumat, 15 Januari 2021. 

Ridwan Kamil berpesan, nantinya masyarakat tetap harus disiplin menjaga kesehatan meski vaksin telah hadir menjadi salah satu solusi menghentikan pandemi global Covid-19 di Tanah Air.  "Jangan euforia meski sudah disuntik vaksin, jangan euforia sudah bebas (dari pandemi Covid-19)," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Rabu (13/1).

Emil meminta kepada seluruh elemen masyarakat, dari ibu-ibu hingga public figure, dari pejabat hingga tokoh agama, mengajak untuk bersama-sama menggaungkan kampanye peduli atau mendukung vaksinasi. Salah satunya dengan simbol V di tangan merujuk kata "vaksinasi/vaksin". 

"Jabar memunculkan semangat mendukung vaksin dengan simbol V. Nanti akan banyak foto-foto kami melakukan ini (simbol V di tangan), V-nya bukan angka dua, tapi V selebar-lebarnya. Artinya kami mendukung vaksinasi, semoga ini menjadi trend bela negara menyemangati semua orang," papar Emil. 

Emil juga mengajak public figure dan influencer untuk bersama-sama bela negara, melindungi diri, keluarga, dan negara (dengan divaksin). "Karena mereka yang menolak itu bisa masuk kategori membahayakan kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitar," katanya. 

Adapun Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis vaksin Sinovac dari total 1,2 juta dosis yang disiapkan pemerintah pusat di Tahap I Termin I Januari 2021. Rinciannya, Kota Bandung mendapat 25.000 vial, Kota Bekasi 14.060 vial, Kota Bogor 9.160 vial, Kota Depok 11.140 vial, Kota Cimahi 3.880 vial, Kab. Bandung Barat 3.960 vial, dan Kab. Bandung 7.560 vial. Sebanyak 22.320 vial sisanya disimpan di gudang provinsi. 

Emil menegaskan, tujuh daerah ini didahulukan sesuai daftar kiriman dari pemerintah pusat. Karena, itu kewenangan pusat. "Kabupaten Karawang sudah lima minggu (Zona Merah), kenapa tidak diprioritaskan, saya mohon maaf karena kewenangan menunjuk tujuh daerah belum diserahkan ke provinsi. Nanti setelah tujuh daerah ini, baru seluruh Jabar di Termin 2 karena akan dievaluasi dulu plus minus seperti apa untuk jadi pembelajaran daerah lain," paparnya.

Jadi, kata dia, yang belum dapat vaksin bukan berarti tidak penting, tapi memang alokasi terbatas didahulukan mereka yang paling depan (tenaga kesehatan). "Pejabat pun simbolis, setelah 10 (pejabat publik/tokoh) itu tidak ada lagi penyuntikan tokoh masyarakat. Jangan sampai terdengar ada tokoh masyarakat meminta divaksin, ambil jatah SDM Kesehatan," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement