Rabu 13 Jan 2021 20:19 WIB

Guardiola Ungkap Rahasia Konsistensi Manchester City

City bangkit dan mencetak kemenangan demi kemenangan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Kevin de Bruyne dari Manchester City (kiri) bereaksi dengan manajernya Pep Guardiola di akhir pertandingan sepak bola semifinal Piala Carabao Inggris antara Manchester United vs Manchester City di Manchester, Inggris, 06 Januari 2021.
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Kevin de Bruyne dari Manchester City (kiri) bereaksi dengan manajernya Pep Guardiola di akhir pertandingan sepak bola semifinal Piala Carabao Inggris antara Manchester United vs Manchester City di Manchester, Inggris, 06 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manajer Manchester City, Pep Guardiola mengungkapkan rahasia konsistensi dari penampilan timnya. Manchester City masih berada di rekor kemenangan terpanjang selama 20 bulan dengan mencatat enam kemenangan beruntun. 

Kemenangan tersebut meliputi kemenangan atas Arsenal dan Manchester United di Piala FA. Selain itu Manchester mengalahkan Chelsea di Stadion Stamford Bridge, London pada 1 Januari lalu. 

Publik bisa saja mengira bahwa sang manajer meminta timnya untuk lebih berusaha. Namun ternyata Guardiola berpikir timnya terlalu keras berusaha dalam melakukan pekerjaannya. 

"Satu-satunya perbedaan adalah kami berlari lebih sedikit. Kami terlalu banyak bermain lari, dengan sepak bola anda harus berjalan atau berlari sedikit, tapi jika tanpa bola, anda harus berlari. Tetapi dengan bola anda lebih bertahan di posisinya dan membiarkan bola berjalan bukan anda, itu ditingkatkan dalam gim-gim ini," kata Guardiola dilansir dari laman the National News, Rabu (13/1).

Guardiola mengakui timnya memulai kompetisi dengan tidak terlalu baik. Dia pun merasa bertanggung jawab termasuk ketika pemainnya terlalu bekerja dengan keras. 

"Sejak hari pertama kami kehilangan sedikit musim ini. Salah saya, pesannya tidak jelas tapi kami kembali dengan prinsip, terutama para pemain butuh waktu untuk mendapatkan kondisi terbaik setelah tidak ada pramusim," kata Guardiola. Manchester City akan menjamu Brighton di Stadion Manchester City, Mancehster pada Kamis (13/1) dini hari WIB. Laga ini menjadi pertama dari pertandingan laga kandang beruntun. 

Guardiola pun menyebut ini menjadi situasi yang sebenarnya tidak menguntungkan tim meski melawan Brighton yang berjuang di papan bawah. 

"Kami mencoba mengatakan kepada para pemaina gar tenang karena ini adalah situasi yang aneh dan hal yang paling cerdas yang bisa saya katakan adalah Brighton, Brighton, Brighton. Sisanya tidak ada dalam pikiran saya, hanya Brighton. Setelah itu saya bisa melihat apa yang terjadi. Momentum bisa datang dan menghilang dalam sekejap," kata Guardiola.

Mantan gelandang Brescia ini menyebut bermain melawan tim papan bawah tidak bisa diremehkan. Sebut saja ketika Manchester City kehilangan poin saat ditahan imbang West Brom. Sehingga opini publik bisa saja menyebut Manchester tidak pantas bersaing di papan atas. 

Brighton sendiri hanya memenangkan dua laga selama kompetisi dan menelan tujuh kekalahan beruntun. Namun Guardiola tetap memuji Brighton dengan prinsip dan ide manajer lawan. 

"Brighton menyenangkan untuk ditonton dan menyenangkan untuk dianalisis. Mereka memiliki keberanian untuk bermain dan saya adalah penggemar berat Graham Potter," kata Guardiola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement