Rabu 13 Jan 2021 17:02 WIB

IDI Ajak Tenaga Medis tak Ragu Divaksin

Vaksinasi akan ampuh mengurangi risiko gugurnya para tenaga kesehatan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta seluruh tenaga medis, khususnya dokter, agar tidak ragu menerima vaksin Covid-19. Ketua Umum IDI Daeng M Faqih menyampaikan, masuknya tenaga medis ke dalam kelompok prioritas bukan tanpa alasan. Tenaga medis sebagai kelompok terdepan yang setiap hari melayani dan bertemu langsung dengan pasien harus punya kekebalan untuk kemanan diri sendiri dan orang lain. 

"Dengan divaksin pertama ini maka kekebalan tubuh muncul. Harapannya tenaga kesehatan yang tiap hari bersentuhan dengan pasien terlindungi tidak gampang terinfeksi," kata Daeng di Istana Kepresidenan, Rabu (13/1). 

Baca Juga

Daeng meyakini, vaksinasi akan ampuh mengurangi risiko gugurnya para tenaga kesehatan akibat Covid-19. Ia mengingatkan, jumlah tenaga medis yang gugur akibat Covid-19 sudah mencapai ratusan orang. 

Sebagai simbol dukungan pemerintah, dalam vaksinasi Covid-19 perdana hari ini dilibatkan perwakilan dari tenaga medis. Unsur perawat diwakili oleh Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah, sedangkan dari Bidan ada Sekjen Ikatan Bidang Indonesia Ade Jubaedah. 

Daeng sendiri tidak menampik bahwa sempat muncul keraguan dari tenaga medis mengenai vaksinasi Covid-19. Hanya saja, ia menegaskan, keraguan itu tidak lagi berdasar untuk saat ini karena izin penggunaan darurat dan hasil uji klinis sudah diterbitkan BPOM sebagai otoritas yang berwenang. 

"Sekarang mestinya tidak ada polemik lagi karena otoritas sudah mengeluarkan. Tapi kalau masih ada yang ragu, memerlukan penjelasan ilmiah, kami sudah sampaikan kami ada tim di PB IDI ada tim advokasi vaksinasi," kata Daeng. 

IDI, ujarnya, siap mengerahkan tim advokasi untuk membantu memberi penjelasan secara rinci kepada tenaga medis yang masih ragu untuk divaksin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement