Rabu 13 Jan 2021 11:57 WIB

Melawan Narasi Buruk Soal Vaksinasi Covid-19

Vaksin covid-19 untuk masyarakat Indonesia sudah dijamin kehalalannya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL), Ustadz Rakhmad Zailani Kiki. Foto:  Melawan Narasi Buruk Soal Vaksinasi Covid-19. Foto:
Foto: Dokumentasi pribadi
Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL), Ustadz Rakhmad Zailani Kiki. Foto: Melawan Narasi Buruk Soal Vaksinasi Covid-19. Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --- Vaksin Covid-19 telah siap diberikan kepada masyarakat Indonesia diberbagai daerah. Sejumlah pakar bahkan Majelis Ulama Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun sudah memberikan lampu hijau berkaitan dengan kehalalan dan keamanan menggunakan vaksin Sinovac yang didatangkan dari China. Pemerintah pun akan memberikan vaksin kepada masyarakat secara gratis. 

Namun pendakwah yang juga Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL), Ustadz Rakhmad Zailani Kiki merasa prihatin dengan respon segelintir orang yang berencana menolak vaksinasi. Ia mengatakan meski sudah terjamin kehalalan, keamanan, hingga biaya vaksin yang ditanggung pemerintah namun masih ada pihak yang berencana menolak vaksinasi bahkan mencoba membangun narasi-narasi buruk tentang vaksin Sinovac dengan tujuan menimbulkan keraguan, kecurigaan dan penolakan di masyarakat. 

Baca Juga

Padahal menurutnya dalam tuntunan Islam, menjaga keselamatan jiwa menjadi yang utama. Terlebih vaksin yang akan diberikan pun telah teruji kehalalan dan keamanan oleh otoritas atau lembaga yang terpercaya. Sehingga menurutnya tak ada alasan bagi warga masyarakat untuk menolaknya. Karena itu ustaz Kiki mengajak para tokoh agama dan umat Muslim untuk mendukung vaksinasi Covid-19 serta melawan narasi buruk tentang vaksinasi Covid-19. 

"Dalam ajaran Islam jika sudah menyangkut urusan masalah hifdzunnafs menjaga keselamatan jiwa maka tidak ada pilihan bagi ulama dan umat Islam selain mendukung pemerintah dan turut melawan narasi buruk tersebut dengan berbagai cara," kata ustadz Kiki dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id pada Rabu (13/1). 

Ustadz Kiki menjelaskan vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan pemerintah kepada setiap masyarakat ibarat kisah penunggang kuda menyelamatkannya orang yang tertidur dari ular berbisa. Kisah ini jelas ustadz Kiki dapat ditemukan dalam kisah sufi karya Salim Abdali dari Rumi.

Mengetahui ada ular yang masuk ke dalam mulut orang yang tertidur lelap, penunggang kuda tersebut lantas mencambuk orang yang tertidur itu hingga bangun, dan memaksanya untuk memakan buah dan air untuk mengantisipasi ular yang masuk ke tenggorokan. Penunggang kuda terus melakukan hal itu meskipun orang tersebut menolaknya. Hingga kemudian ular tersebut keluar dan pemuda itu pun menyadari apa yang diperbuat penunggang kuda adalah untuk menyelamatkannya.

"(Soal vaksinasi covid-19) Ulama dan umat harus mendukung pemerintah," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement