Rabu 13 Jan 2021 10:23 WIB

Saat Guru Besar UI Gemetar Suntikkan Vaksin ke Jokowi

Dokter sempat grogi sesaat sebelum menyuntikkan vaksin kepada Presiden Jokowi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi resmi menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 perdana
Foto: Agus Suparto/Istana Kepresidenan
Presiden Jokowi resmi menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 perdana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kejadian menarik saat prosesi vaksinasi Covid-19 perdana di Istana Merdeka hari ini. Dokter kepresidenan yang bertugas menyuntikkan vaksin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat gemetar saat persiapan vaksinasi sampai penyuntikannya.

Hal ini pun ramai dibahas oleh warganet yang menyaksikan langsung prosesi vaksinasi melalui kanal media sosial.

Ternyata, dokter kepresidenan yang menyuntikkan vaksin Sinovac adalah Professor Abdul Muthalib, seorang ahli penyakit dalam sekaligus guru besar Fakultas Kedokteran UI.

Dia juga menjabat sebagai wakil ketua dokter kepresidenan. Bicara soal pengalaman dan keahlian, tentu seorang Abdul Muthalib tidak diragukan lagi.

Usai prosesi vaksinasi, Profesor Abdul yang kini berusia 76 tahun pun mengaku bahwa dirinya sempat grogi sesaat sebelum menyuntikkan vaksin kepada Presiden Jokowi.

Bagaimana tidak, ia mengaku, ada rasa deg-degan saat bertugas menyuntik vaksin perdana kepada orang nomor satu di Indonesia.

"Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga. Tetapi, masalah itu tidak jadi halangan buat saya pada waktu penyuntikannya. Pada waktu penyuntikannya tidak masalah. Tidak gemeteran lagi waktu menyuntikkan. Pertama saja agak gemetar," kata Abdul Muthalib di Istana Merdeka, Rabu (13/1).

Ia menambahkan, Presiden Jokowi juga mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik vaksin. Tim dokter juga tidak menemukan adanya pendarahan di bekas luka suntikan.

"Tadi berlangsung baik dan lancar. Tidak ada pendarahan," katanya.

Pagi ini, Presiden Jokowi resmi menjalani penyuntikan vaksin Covid-19 perdana. Prosesi vaksinasi perdana yang digelar di Istana Merdeka ini juga diikuti sejumlah pejabat lain dan perwakilan unsur masyarakat.

BACA JUGA: Cek Fakta: Ratusan Santri Pingsan Setelah Divaksin Covid-19?

BACA JUGA: Bisakah Kita Mengubah Takdir? Ini Penjelasan Gamblang Ustadz Abdul Somad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement