Selasa 12 Jan 2021 19:26 WIB

Joan Laporta Jadi Favorit di Pemilihan Barcelona

Dengan memiliki 10.257 tanda tangan, Laporta melampaui jumlah yang disyaratkan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Mantan Presiden FC Barcelona Joan Laporta (tengah) memberikan keterangan disaksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kanan), KASAD Jenderal Mulyono (kedua kanan), Founder Artha Graha Tomy Winata (kiri) dan Pengurus PS TNI Theo (kedua kiri) usai melihat latihan PS TNI di Lapangan Atang Sutresna, Komplek Kopassus, Cijantung, Jakarta, Ahad (2/4).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Mantan Presiden FC Barcelona Joan Laporta (tengah) memberikan keterangan disaksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kanan), KASAD Jenderal Mulyono (kedua kanan), Founder Artha Graha Tomy Winata (kiri) dan Pengurus PS TNI Theo (kedua kiri) usai melihat latihan PS TNI di Lapangan Atang Sutresna, Komplek Kopassus, Cijantung, Jakarta, Ahad (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Nama Joan Laporta muncul sebagai calon favorit terkuat untuk menjadi presiden Barcelona. Jumlah tanda tangan anggota klub membuktikan bahwa dia bisa menjadi presiden Barcelona sekali lagi. Dilansir dari laman Barcablaugranes, Selasa (12/1), setiap kandidat harus menunjukkan tanda tangan dari anggota klub untuk memenuhi syarat pemilihan presiden. 

Dengan memiliki 10.257 tanda tangan, Laporta melampaui jumlah yang disyaratkan yakni 2.257 tanda tangan untuk lolos ke pemilihan. Kandidat lainnya seperti Victor Font memiliki 4.710 tanda tangan. Sementara nama Toni Freixa memiliki 2.821 tanda tangan dan Emili Rausaud memiliki 2.501 tanda tangan. 

"Kami maju dengan mentalitas pemenang, tetapi tidak ada favorit," kata Laporta. 

Font sendiri menjadi kandidat yang paling mungkin bersaing dengan Laporta. Jumlah tanda tangan yang mereka miliki menunjukkan persaingan keduanya meskipun selisihnya cukup signifikan. Nama Font tidak lepas dari proyek "Si al Futur" (untuk masa depan) dan perannya dalam menekan mantan presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu. 

Namun Laporta lebih unggul karena menjadi presiden klub di masa emas Barcelona. Font sempat memuji kepemimpinan Laporta di masa lalu. Namun dia menyebut tidak akan membawa klub ke masa depan yang sama saat kepemimpinan Laporta terdahulu. "Dia adalah masa lalu, kita adalah masa depan," kata Font.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement