Selasa 12 Jan 2021 13:51 WIB

Neraca Perdagangan LN Maluku Defisit

Impor Maluku untuk sektor migas lebih besar dibandingkan ekspornya.

Kota Ambon, Maluku (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi itu pada November 2020 mengalami defisit dengan nilai 5,66 dolar Amerika Serikat (AS).
Foto: ist
Kota Ambon, Maluku (ilustrasi). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi itu pada November 2020 mengalami defisit dengan nilai 5,66 dolar Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat neraca perdagangan luar negeri provinsi itu pada November 2020 mengalami defisit dengan nilai 5,66 dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi, pada November 2020, Maluku melakukan ekspor senilai 4,56 juta dolar AS dan impor senilai 10,22 juta dolar AS. "Hal ini dapat diartikan bahwa Maluku mengalami defisit sekitar 5,66 juta dolar AS," kata di Ambon, Selasa (12/1).

Baca Juga

Sepanjang 2019 Maluku selalu mengalami defisit dikarenakan tingginya kegiatan impor barang dari luar negeri. Surplus hanya terjadi pada Oktober 2019 disebabkan karena adanya ekspor migas senilai 21,39 juta dolar AS.

"Impor barang Maluku selama ini hanya didominasi dari sektor migas. Di sisi lain, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari luar negeri," ucap Asep.

Tercatat ekspor migas Maluku selama Januari sampai Desember 2019 hanya sebesar 21,39 juta dolar AS, sedangkan impor migas dari luar negeri mencapai 185,11 juta dolar AS.

Pada Januari sampai November 2020, necara perdagangan Maluku juga mengalami defisit sebesar 15,86 juta dolar AS. Walaupun pada April, Juli sampai September 2020 terjadi surplus, tapi tidak mampu menutupi defisit yang terjadi sepanjang 2020.

Neraca volume perdagangan luar negeri pada Januari sampai November 2020 juga mengalami defisit sebesar 130,04 ribu ton, hal ini disebabkan besarnya volume impor Maluku (189,25 ribu ton) dibandingkan ekspor sebesar 59,21 ribu ton.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement