Selasa 12 Jan 2021 09:25 WIB

Relawan Siaga Bantu Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ-182 

Tim Relawan Siaga dibagi dua shift, dan bergabung dengan Basarnas.

Tim Relawan Siaga membantu evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182.
Foto: Dok Relawan Siaga
Tim Relawan Siaga membantu evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Tim Relawan Siaga membantu evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/11). 

“Tim Relawan Siaga yang diturunkan sebanyak sembilan orang yang memiliki kualifikasi kebencanaan dan diving. Sebelum bergabung dengan Tim Basarnas, semua anggota tim Relawan Siaga melakukan rapid test antigen, dengan hasil semuanya negative,” kata  koordinator lapangan Relawan Siaga Usman Albuthy melalui rilis, Senin (11/1).

Ia menambahkan, sebagai bagian dari tim yang tergabung dengan Basarnas, tim Relawan Siaga akan mengikuti arahan dan petunjuk garis komando yang disampaikan Basarnas dalam menjalankan misi kemanusian ini,

“Tim Relawan Siaga dibagi menjadi dua shift yang akan saling bergantian sampai dengan proses pencairan korban dan evakuasi dinyatakan selesai.  Penambahan personil akan dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ujarnya. 

Selanjutnya, kata Usman,  dalam mendukung kegiatan ini, Relawan Siaga telah menyiapkan posko siaga dan  akan berpartisipasi dalam membantu pelayanan dapur umum.

“Relawan Siaga berharap agar proses evakuasi korban berjalan lancar dan semua tim yang terlibat kegiatan kemanusian ini senantiasa dalam keadaan sehat,” tuturnya.

Sebelumnya, pesawat milik maskapai Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/11), dan terjatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Namun, sebenarnya, jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB yang disebabkan faktor cuaca.

Merujuk pada data manifes, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement