Senin 11 Jan 2021 23:41 WIB

Bantul Tambah Tempat Isolasi Antisipasi Lonjakan Covid-19

Dinkes Bantul juga berencana tambah rumah sakit rujukan Covid-19

Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, Senin (28/13). Kapasitas rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Yogyakarta kritis. Hal ini imbas tingginya penambahan kasus positif Covid-19 dalam sebulan terakhir.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, Senin (28/13). Kapasitas rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Yogyakarta kritis. Hal ini imbas tingginya penambahan kasus positif Covid-19 dalam sebulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan jumlah atau kapasitas tempat isolasi rumah sakit rujukan pasien konfirmasi positif terinfeksi COVID-19 di daerah ini untuk antisipasi lonjakan kasus baru yang terpapar virus corona tersebut.

"Prinsip dari Dinas Kesehatan kita tentu menyiapkan antisipasi terkait lonjakan itu, jadi yang kita lakukan dari awal kita meningkatkan jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19," kata Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo di Bantul, Senin (11/1).

Selain jumlah tempat tidur di rumah sakit rujukan dan rumah sakit lapangan, pihaknya juga mengupayakan menambah rumah sakit yang menangani kasus konfirmasi COVID-19 di Bantul dan menambah shelter atau tempat isolasi sementara pasien corona.

"Itu yang kita upayakan, sehingga linier dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang diberlakukan, mudah-mudahan kebijakan tersebut menjadi bagus, dan kita tetap menyiapkan fasilitas yang cukup untuk antisipasi ke sana," katanya.

Namun demikian, kata dia, harapannya kebijakan pelaksananan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali pada 11 sampai 25 Januari 2021 dan ditindaklanjuti dengan Instruksi Bupati tentang Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat di Bantul itu dapat menekan penularan COVID-19.

"Ada kegiatan pembatasan itu harapannya lonjakan tidak terlalu besar, dan selalu kami sampaikan bahwa seberapapun kita menyiapkan fasilitas, kalau tidak ada pembatasan di masyarakat, terjadi penularan yang signifikan berapapun yang disiapkan tidak akan cukup," katanya.

Dia melanjutkan, "Mudah-mudahan ini linier, di sisi lain kita meningkatkan fasilitas jumlah ruang rawat dan sebagainya termasuk sehlter, tapi disisi lain ada pembatasan sehingga tidak terjadi penularan yang masif," katanya.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul menyebut total kasus positif di Bantul hingga Minggu (11/1) berjumlah 4.079 orang, dengan dinyatakan sembuh 3.115 orang, sementara kasus positif meninggal 113 orang, sehingga pasien COVID-19 aktif yang masih menjalani isolasi berjumlah 851 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement