Senin 11 Jan 2021 19:09 WIB

Inggris Prihatin dengan Penyebaran Covid-19 di Supermarket

Pemerintah Inggris menyayangkan dengan orang-orang yang tak pakai masker.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris prihatin dengan penyebaran Covid-19 di supermarket. Menteri Penyebaran Vaksin Covid, Nadhim Zahawi mengatakan pemerintah juga prihatin terutama kepada orang-orang yang melanggar aturan dengan tidak memakai masker saat berbelanja di supermarket.

"Kami prihatin bahwa, misalnya, di supermarket kami perlu memastikan orang benar-benar memakai masker dan mengikuti sistem satu arah, dan ketika mereka mampu beroperasi dengan aman, orang menunggu di luar," katanya kepada Sky News, Senin (11/1).

Baca Juga

"Hal terpenting yang harus dilakukan sekarang adalah memastikan bahwa kepatuhan terhadap aturan saat orang pergi ke supermarket dipatuhi," ujarnya menambahkan.

Zahawi juga memuji sejumlah supermarket karena melakukan pekerjaan luar biasa dalam melayani komunitas mereka. Pihak supermarket juga menawarkan fasilitas untuk peluncuran vaksinasi.

Laman The Sun melaporkan bahwa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bertemu dengan para menteri, pejabat kesehatan masyarakat dan ilmuwan di komite Operasi Covid kemarin untuk merencanakan cara terbaik mengatasi kasus yang melonjak pesat. Di bawah aturan lockdown yang lebih ketat saat ini, polisi dapat mendenda pelanggar 200 pound untuk pelanggaran pertama.

Otoritas lokal akan ditugaskan untuk melakukan lebih banyak pemeriksaan di tempat untuk memastikan supermarket dan tempat kerja yang diizinkan buka menjalankan sistem satu arah.

Toko-toko juga harus menunjukkan bahwa mereka membatasi jumlah pelanggan yang diizinkan melalui pintu pada satu waktu. Hal ini kemungkinan akan meningkatkan antrian di luar ruangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement