Senin 11 Jan 2021 18:20 WIB

'Buat Kendaraan Otonom Lebih Sulit Dibanding Buat Roket'

Pengembangan kendaraan otonom memang berjalan dengan lambat.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Mobil otonom, Waymo.
Foto:

Namun, sejumlah tantangan itu baru ia sadari belakangan. Tak heran, beberapa tahun lalu, ia sempat mematok target sang agresif. Tapi, ia mengaku, saat itu yang masih memiliki keterbatasan informasi dan pengalaman.

"Setelah mengambil sejumlah pelajaran, kami jadi lebih rendah hati dalam lima tahun terakhir," ucapnya. Kini, Waymo pun tetap melanjutkan tujuanya untuk dapat memperluas penggunaan kendaraan otonom.

Bahkan, perusahaan ini tak hanya ingin menerapkan teknologi ini pada mobil. Waymo bercita-cita, sistem kendali otonom juga dapat digunakan dalam kendaraan besar seperti bus dan truk sehingga dapat berperan dalam pengiriman barang.

Ide itu pun berhasil menarik perhatian sejumlah pabrikan. Kini, Waymo telah resmi menjalin kerja sama dengan Volvo, Fiat Chrysler dan Daimler. Lewat kerja sama ini, tentu Waymo semakin memiliki akses untuk melakukan pengembangan kendaraan otonom yang lebih luas.

Apalagi, perusahaan yang didukung oleh 2.100 pegawai ini juga baru saja mendapat suntikan modal sebesar 3,2 miliar dolar AS.

"Sepanjang sejarah, ini adalah penanaman modal tunggal terbesar bagi sebuah perusahaan pre-revenue. Ini membuktikan bahwa investor sangat yakin akan potensi bisnis yang digarap oleh Waymo," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement