Senin 11 Jan 2021 17:08 WIB

Fitriya Ingin Satukan Wanita Muslim Kanada Lewat Olahraga

Wanita Muslim dapat mempraktikkan keyakinan mereka dan menaklukkan lapangan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Fitriya Ingin Satukan Wanita Muslim Kanada Lewat Olahraga. Muslimah Kanada, Fitriya Mohamed, jatuh cinta dengan olahraga basket. Fitriya menorehkan prestasi dengan menjadi Atlet Wanita Terbaik Tahun Ini di SMUnya.
Foto: Toronto Star
Fitriya Ingin Satukan Wanita Muslim Kanada Lewat Olahraga. Muslimah Kanada, Fitriya Mohamed, jatuh cinta dengan olahraga basket. Fitriya menorehkan prestasi dengan menjadi Atlet Wanita Terbaik Tahun Ini di SMUnya.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Jatuh cinta dengan bola basket membuat Muslimah Kanada, Fitriya Mohamed (24 tahun), mengubah permainan olahraga tersebut sebagai ruang untuk wanita Muslim lainnya untuk mengisi mimpi mereka. Melalui olahraga tersebut, Fitriya ingin menyatukan wanita Muslim di Toronto dan daerah sekitarnya di Kanada.

Sesuai dengan pesan dan tekadnya, wanita Muslim dapat mempraktikkan keyakinan mereka ketika mereka memilih dan menaklukkan lapangan. Kisahnya mulai menaruh hati pada permainan basket dimulai ketika ia duduk di bangku sekolah untuk pertama kalinya di Kanada. Fitriya tiba di Toronto dari Ethiopia pada usia 10 tahun.

Baca Juga

Di kelas olahraga, dia duduk di pinggir lapangan, mengamati anak-anak lain bermain. Namun, gurunya memiliki gagasan kuat tentang partisipasi. Karena itu, ia tidak memiliki pilihan selain bergabung dengan anak lainnya dalam permainan olahraga.

Pindah dari bangku cadangan dan menuju lapangan, Fitriya diperkenalkan ke dunia olahraga yang baru, di mana ada kompetisi dan sensasi kemenangan. Bahkan di bangku kelas lima, dia berhasil meraih satu kemenangan. Hal itu lantas mengubah hidupnya.

 

Ketika anak perempuan bermain olahraga menjadi lebih umum, sekolah mulai berfokus pada atletik wanita. Ketika Fitriya masuk sekolah menengah, dia mendaftar untuk olahraga tim. Fitriya mengungkapkan, kala itu pelatih mendorong gadis-gadis yang bahkan tidak bermain bola basket untuk mencobanya.

"Saya anak baru waktu itu. Saya tidak akan pernah melakukannya tanpa dorongan itu," ujar Fitriya, dilansir di Toronto Star, Senin (11/1).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement