Senin 11 Jan 2021 16:40 WIB

Flu Burung Mengintai India

India mulai mengalami wabah flu burung yang menyebar dengan cepat sepekan terakhir

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pekerja menyemprot peternakan unggas setelah flu burung (H5N1) atau peringatan Flu Burung, di Bhopal, India, 07 Januari 2021. Menurut laporan berita, kasus Flu Burung telah dilaporkan di negara bagian Himachal Pradesh, Madhya Pradesh, Rajasthan dan Kerala di seluruh India dan hampir 25.000 burung telah mati karenanya.
Foto: EPA-EFE/SANJEEV GUPTA
Pekerja menyemprot peternakan unggas setelah flu burung (H5N1) atau peringatan Flu Burung, di Bhopal, India, 07 Januari 2021. Menurut laporan berita, kasus Flu Burung telah dilaporkan di negara bagian Himachal Pradesh, Madhya Pradesh, Rajasthan dan Kerala di seluruh India dan hampir 25.000 burung telah mati karenanya.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI - India mulai mengalami wabah flu burung yang menyebar dengan cepat sepekan terakhir. Sekurangnya sembilan negara bagian mengonfirmasi kasus, sementara negara bagian lain masih menunggu hasil tes dari ribuan unggas.

Laporan NDTV mengatakan kasus terbaru dari flu burung dikonfirmasi di ibu kota India, New Delhi, dan negara bagian barat Maharashtra. New Delhi dilaporkan telah menutup pasar grosir unggas terbesar Ghazipur setelah hampir 200 burung ditemukan mati.

Baca Juga

Pengunjung kemudian dilarang masuk ke taman dengan badan air, danau, dan suaka margasatwa di wilayah ibu kota nasional. Seorang pejabat di Maharashtra mengatakan setidaknya 800 ayam mati di sana dalam dua hari terakhir.

"Sampel mereka diberikan untuk pengujian dan sekarang dipastikan penyebabnya adalah flu burung," ujar seorang kolektor unggas di distrik Parbhani, Deepak Madhukar Muglikar, seperti dikutip laman Aljazirah pada Senin (11/1).

"Sudah dikonfirmasi di desa Murumba. Ada sekitar delapan peternakan unggas dan 8.000 unggas. Kami sudah memerintahkan pemusnahan unggas tersebut," ujarnya menambahkan.

Pada Ahad (10/1) waktu setempat, pihak berwenang di negara bagian utara Uttar Pradesh menutup kebun binatang di kota Kanpur setelah kematian empat unggas hutan dan dua burung beo. Laporan tes yang diterima pada Sabtu (9/1) malam mengonfirmasi bahwa mereka positif terkena virus.

"Kami sedang dalam proses pemusnahan semua burung yang ada di semua kandang dan kebun binatang telah dinyatakan sebagai zona penahanan. Sangat disayangkan tapi kami mengikuti protokolnya," ujar kepala petugas veteriner distrik Kanpur, RP Mishra.

Penjualan daging juga telah dilarang dalam radius 10 kilometer dari kebun binatang dan semua peternakan unggas dan pasar di distrik Kanpur terus dipantau secara ketat. Sampel dari gagak mati dari empat distrik Uttar Pradesh lainnya telah dikirim ke laboratorium di kota Bhopal di India tengah untuk diuji.

Kasus flu burung juga telah dikonfirmasi oleh Kerala, Rajasthan, Madhya Pradesh, Himachal Pradesh, Haryana, dan Gujarat. Burung-burung yang mati termasuk unggas, burung gagak, merpati, burung merak, dan burung migran.

Flu burung terutama menyerang unggas dan burung liar tetapi dapat menginfeksi manusia yang berhubungan dekat dengan unggas yang sakit. Ayam dimusnahkan di Haryana dan Madhya Pradesh. Pasar dan toko yang menjual unggas telah ditutup selama sepekan di tujuh kota Madhya Pradesh.

Kepala departemen peternakan negara bagian Kerala, KM Dileep, mengatakan proses pemusnahan sekitar 50 ribu unggas yang kebanyakan itik unggas telah diselesaikan di dua distrik yang terkena dampak di Kerala. Sementara sampel dari Rajasthan, Madhya Pradesh dan Kerala telah dites positif untuk jenis virus H5N8. Sampel dari Himachal Pradesh telah menunjukkan keberadaan H5N1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement