Senin 11 Jan 2021 15:49 WIB

Luhut Minta Pemeliharaan Pesawat Ditingkatkan

Luhut menyampaikan bela sungkawa atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ratna Puspita
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta perlu ada perbaikan masif menyusul kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Perbaikan khususnya peningkatan pemeliharaan pesawat terbang. 

"Saya sampaikan bela sungkawa atas jatuhnya pesawat Sriwijaya dan ini merupakan sebuah tragedi dan menurut saya kita akan perbaiki terus kedepan dalam pemeliharaan pesawat pesawat kita," ujar Luhut, Senin (11/1).

Baca Juga

Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 mil laut di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan saat akan menambah ketinggian di 13.000 kaki. Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB.

Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement