Senin 11 Jan 2021 13:50 WIB

Kekayaan Qarun dan Kesombongan yang Memusnahkan

Qarun tertipu dengan gemerlap kekayaan yang dia miliki

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Qarun tertipu dengan gemerlap kekayaan yang dia miliki. Ilustrasi harta Qarun
Foto: AP Photo
Qarun tertipu dengan gemerlap kekayaan yang dia miliki. Ilustrasi harta Qarun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Qarun merupakan sepupu dari Nabi Musa alaihissalam, dia dikenal sebagai orang yang sangat kaya. Lewat kekayaannya itu, Qarun senantiasa memamerkan dirinya kepada khalayak ramai.   

Kekayaannya begitu melimpah, karena terlalu banyak kekayaan yang dimilikinya, sampai-sampai anak kunci untuk menyimpan hartanya harus dipikul sejumlah orang-orang yang kuat. 

Baca Juga

Namun pada akhirnya kesombongannya membinasakan dirinya. Allah SWT berfirman:  

اِنَّ قَارُوۡنَ كَانَ مِنۡ قَوۡمِ مُوۡسٰى فَبَغٰى عَلَيۡهِمۡ‌ۖ وَاٰتَيۡنٰهُ مِنَ الۡكُنُوۡزِ مَاۤ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَـتَـنُوۡٓاُ بِالۡعُصۡبَةِ اُولِى الۡقُوَّةِ اِذۡ قَالَ لَهٗ قَوۡمُهٗ لَا تَفۡرَحۡ‌ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الۡفَرِحِيۡنَ # وَابۡتَغِ فِيۡمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّارَ الۡاٰخِرَةَ‌ وَلَا تَنۡسَ نَصِيۡبَكَ مِنَ الدُّنۡيَا‌ وَاَحۡسِنۡ كَمَاۤ اَحۡسَنَ اللّٰهُ اِلَيۡكَ‌ وَلَا تَبۡغِ الۡـفَسَادَ فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الۡمُفۡسِدِيۡنَ # قَالَ اِنَّمَاۤ اُوۡتِيۡتُهٗ عَلٰى عِلۡمٍ عِنۡدِىۡ‌ؕ اَوَلَمۡ يَعۡلَمۡ اَنَّ اللّٰهَ قَدۡ اَهۡلَكَ مِنۡ قَبۡلِهٖ مِنَ الۡقُرُوۡنِ مَنۡ هُوَ اَشَدُّ مِنۡهُ قُوَّةً وَّاَكۡثَرُ جَمۡعًا‌ؕ وَلَا يُسۡــَٔلُ عَنۡ ذُنُوۡبِهِمُ الۡمُجۡرِمُوۡنَ‏

"Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zhalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, "Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri."

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

Dia (Karun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka." (QS Al-Qasas: 76-78). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement