Senin 11 Jan 2021 06:18 WIB

DMI Ajak Pemuda Islam Bantu Pemulihan Ekonomi

Pemuda Islam diajak DMI bantu pulihkan ekonomi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
DMI Ajak Pemuda Islam Bantu Pemulihan Ekonomi. Foto: Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin memberikan paparan pada acara Silaturahmi Isyef Menyongsong 2021 yang bertajuk Kebangkitan Ekonomi Umat Melalui Masjid di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (8/1). Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
DMI Ajak Pemuda Islam Bantu Pemulihan Ekonomi. Foto: Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin memberikan paparan pada acara Silaturahmi Isyef Menyongsong 2021 yang bertajuk Kebangkitan Ekonomi Umat Melalui Masjid di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (8/1). Republika/Putra M. Akbar

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Syafruddin meminta para pemuda yang tergabung dalam Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19. Menurut Syafruddin, para pemuda harus berinovasi sekecil apapun untuk membangun ekonomi di Indonesia.

"Mungkin penyakit corona tidak akan hilang dan memberikan dampak yang panjang bagi pemulihan ekonomi. Para pemuda bisa membantu pemerintah mencegah penyebaran penyakit dan membantu perbaikan ekonomi dengan kontribusi sekecil apapun,” ujar Syafruddin melalui siaran pers DMI dalam acara Silaturahim ISYEF Menyongsong 2021, Jumat (8/1).

Baca Juga

Syafruddin mengatakan, pandemi Covid-19 sudah memberikan dampak besar pada kejatuhan ekonomi dunia, bukan hanya di Indonesia. Untuk itu, ia mengingatkan agar semua anggota ISYEF yang juga bagian organisasi pemuda di bawah naungan organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) harus saling berkomunikasi dengan berbagai pihak dan kelompok untuk membangun ekonomi masyarakat di tengah pandemik.

Ia juga mengajak pemuda untuk mengasah pengalaman sebagai pengusaha dari bawah atau pekerja sosial. Sehingga dalam 10 tahun mendatang terdapat pemuda ISYEF masuk dalam tokoh yang menguasai ekonomi Indonesia.

 

"Harapan itu bukan tak mungkin sebab sebagian besar pengusaha sukses memulai usaha dari kecil," ungkapnya.

“Tolong jangan tergiur untuk berpolitik terlalu cepat. Jangan sehabis tamat kuliah S1, sudah mau instan langsung masuk partai politik dan meninggalkan medan lapangan ekonomi atau medan sosial,” ujar Syafruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement