Senin 11 Jan 2021 05:26 WIB

Sandiaga Permudah Pelaku Industri Pariwisata Kreatif

Langkah pemangkasan regulasi yang bertele-tele menjadi prioritas Presiden Joko Widodo

Rep: rizkian adiyudha/ Red: Hiru Muhammad
Model memperagakan busana batik pada gelaran East Java Fashion Harmony di Pantai Solong Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (14/11/2020). Pagelaran fashion show yang digelar di pinggir pantai itu menjadi salah satu upaya Pemprov Jatim untuk mendongkrak industri kreatif dan UMKM batik di Jawa Timur.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Model memperagakan busana batik pada gelaran East Java Fashion Harmony di Pantai Solong Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (14/11/2020). Pagelaran fashion show yang digelar di pinggir pantai itu menjadi salah satu upaya Pemprov Jatim untuk mendongkrak industri kreatif dan UMKM batik di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkomitmen memangkas proses perijinan bagi pelaku usaha UMKM di sektor pariwisata. Dia mengungkapkan, mereka yang merasa kesulitan mengurus perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)."Tentunya kami akan berpihak pada ekonomi rakyat, pada UMKM yang ada dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkaitan dengan perizinan, regulasi akan kami pangkas regulasinya," kata Sandiaga dalam keterangan, Ahad (10/1).

Menurut Sandiaga langkah pemangkasan regulasi yang bertele-tele menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Selain itu, sambung dia, masalah perizinan juga menjadi fokus utama Sandiaga saat dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta."Saya mengikuti langkah pak Jokowi bahwa proses perizinan harus sederhana dan mudah untuk diakses masyarakat karena dampaknya akan mempercepat perputaran ekonomi," katanya.

Tak hanya memangkas tumpang tindih regulasi, Sandiaga mengaku juga akan memberikan berbagai insentif bagi para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif agar bangkit. Dia menjelaskan, insentif diberikan agar para pelaku usaha dapat bertahan."Bukan hanya bertahan tapi mereka menyiapkan diri agar pasca pandemi usaha mikro kecil menengah ini dapat menangkap untuk menjadi pemenang," katanya.

Wakil Dewan Pembina Gerindra ini mengungkapkan, sulitnya mengurus perizinan PIRT ini dirasakan oleh para pelaku UMKM di kawasan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Informasi tersebut dia dapatkan saat berdialog dengan pelaku UMKM di sela-sela kunjungan kerjanya beberpaa waktu lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement