Ahad 10 Jan 2021 16:50 WIB

Panglima TNI: Titik Jatuh Sriwijaya SJ-182 Sudah Ditemukan

Panglima berharap posisi kotak hitam dapat segera ditetapkan.

Seorang penyelam Angkatan Laut Indonesia menunjukkan puing-puing yang ditemukan dari air selama operasi pencarian jet penumpang Sriwijaya Air yang jatuh ke laut dekat Jakarta, Indonesia, Minggu, 10 Januari 2021.Penyelam Indonesia pada hari Minggu menemukan bagian-bagian dari puing-puing Boeing 737-500 di kedalaman 23 meter (75 kaki) di Laut Jawa, sehari setelah pesawat yang membawa puluhan orang di dalamnya jatuh tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.
Foto: AP Photo
Seorang penyelam Angkatan Laut Indonesia menunjukkan puing-puing yang ditemukan dari air selama operasi pencarian jet penumpang Sriwijaya Air yang jatuh ke laut dekat Jakarta, Indonesia, Minggu, 10 Januari 2021.Penyelam Indonesia pada hari Minggu menemukan bagian-bagian dari puing-puing Boeing 737-500 di kedalaman 23 meter (75 kaki) di Laut Jawa, sehari setelah pesawat yang membawa puluhan orang di dalamnya jatuh tak lama setelah lepas landas dari Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan titik jatuh pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah ditemukan. Seluruh prajurit, khususnya TNI AL, sudah di lokasi untuk mendukung Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengambil puing-puing pesawat.

"Bagian-bagian yang kecil masih bisa diambil. Untuk bagian yang besar akan didatangkan kapal dengan fungsi derek untuk mengangkat," katanya kepada media di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Ahad (10/1).

Dia berharap, dengan dukungan dan doa seluruh masyarakat Indonesia, pecahan-pecahan pesawat yang berada pada kedalaman 23 meter di bawah permukaan air laut bisa segera diangkat.

Ia menjelaskan tim pencari masih berupaya mendapatkan kotak hitam pesawat. Posisi kotak hitam diduga kuat telah ditemukan berdasarkan sinyal yang dipancarkan alat tersebut. Sinyal tersebut terus dipantau dan ditandai. "Mudah-mudahan tidak lama lagi kotak hitam sudah bisa diangkat sehingga bisa menjadi bahan bagi KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement