Ahad 10 Jan 2021 12:35 WIB

ACT Bantu Proses Pencarian Sriwijaya Air SJ182

Di Pontianak ACT menyediakan Hummanity Food Van untuk keluarga korban

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Bagian Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak di Posko Pencarian di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (10/1). Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bagian Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak di Posko Pencarian di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Ahad (10/1). Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah diberangkatkan menuju Pelabuhan Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (9/1) malam untuk membantu proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dilaporkan hilang. Komandan Tim ER-ACT Kusmayadi melaporkan, saat ini tim ACT telah bergabung dengan Tim SAR gabungan.

Kusmayadi membagi tim SAR ke beberapa kelompok, sebagian akan ikut pencarian ke laut di kapal milik Kementerian Perhubungan, sebagian lagi ditugaskan untuk ikut identifikasi barang atau temuan yang diduga dari pesawat Sriwijaya air 182. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan Tim SAR gabungan, mendirikan posko, dan menyiapkan perbekalan secukupnya,” ujarnya dalam pernyataan yang diterima Republika, Ahad (10/1).

Baca Juga

Tim ER-ACT yang diturunkan merupakan relawan yang telah mengikuti pelatihan penyelamatan di air (water rescue). "Kami membawa sejumlah keperluan, antara lain kantong jenazah, APD lengkap, dan menaati protokol kesehatan," kata Kusmayadi.

Saat ini hanya 10 personel yang sudah diberangkatkan ke lokasi, menyusul lokasi perkara masih berada di Jakarta, pergantian tugas juga akan dilakukan seiring masa tanggap darurat dan perkembangan pencarian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement