Ahad 10 Jan 2021 08:36 WIB

Rumah Zakat Buat Posko Bantu Evakuasi Sriwijaya Air

Rumah Zakat siapkan tim untuk siaga, evakuasi, membantu evakuasi Sriwijaya Air

Rep: Zahrotul Octaviani/ Red: Dwi Murdaningsih
Personel TNI AL melakukan persiapan di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1). Kegiatan tersebut untuk persiapan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Personel TNI AL melakukan persiapan di Dermaga Pelabuhan JICT 2, Jakarta, Sabtu (9/1). Kegiatan tersebut untuk persiapan proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1). Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyebut pesawat ini mengalami hilang kontak pukul 14.40 WIB.

Sebagai bentuk respon atas kejadian tersebut, Rumah Zakat Action langsung menuju posko Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok. Rumah Zakat menyiapkan tim untuk siaga, evakuasi, bahkan membantu identifikasi barang dan Sriwijaya Air SJ182

Baca Juga

Berdasarkan keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (10/1), setelah tim Rumah Zakat Action berada dilokasi, mereka langsung melakukan koordinasi dengan stakeholder setempat.

Tim juga langsung mendirikan tenda logistik, berupa posko hangat, yang akan digunakan untuk menyajikan minuman maupun makanan pada relawan maupun petugas yang berada di lokasi.

Hari ini, tenda logistik Rumah Zakat Action berupa pos hangat akan tetap berdiri. Dengan sebaik mungkin, tim berupaya menyajikan logistik kepada relawan ataupun petugas di tempat.

Diberitakan sebelumnya, terkait kronologi kecelakaan ini, Budi Karya menjelaskan pesawat tersebut take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Setelagnya, pukul 14.37 WIB, pesawat berada di ketinggian 1.900 kaki di wilayah Jakarta.

"Pukul 14.37 WIB masih (berada di ketinggian) 1.700, kontak diizinkan naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar instrumen," kata Budi dalam konferensi video, Sabtu (9/1) malam.

Budi melanjutkan, pada pukul 14.40 WIB, petugas ATC di Jakarta melihat dalam pantauannya pesawat tersebut tidak terbang ke arah yang sesuai. Budi mengatakan, pesawat tersebut justru mengarah ke barat laut.

"Oleh karenanya ditanyakan ATC untuk melaporkan arah pesawat. Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik SJ 182 hilang dari radar," ujar Budi.

Setelah itu, Budi menuturkan, manajer operasi ATC di Bandara Soekarno-Hatta langsung berkoordinasi dengan Basarnas, bandara tujuan, dan instansi terkait. Selanjutnya, pada pukul 17.30 WIB, Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk memaksimalkan pencarian.

"Tentu sudah dikerahkan kapal Basarnas dan dari TNI AL KRI. Kapal-kapal tersebut sudah di TKP," ungkap Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement