Sabtu 09 Jan 2021 05:53 WIB

Pepen: Pemimpin Divaksin Belakangan Jangan Dianggap Takut

Yang penting dulu siapa yang berhubungan setiap hari dengan pandemi.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pepen: Pemimpin Divaksin Belakangan Jangan Dianggap Takut. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.
Foto: Uji Sukma Medianti
Pepen: Pemimpin Divaksin Belakangan Jangan Dianggap Takut. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen.

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, tak masalah apabila ia hendak menjadi salah satu orang pertama yang divaksin Covid-19. Hal ini menyusul rencana vaksinasi yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Kalau ke saya juga boleh, kapan saja boleh," kata Pepen sapaan akrab Rahmat melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/1).

Kendati begitu, ia tak ingin mengambil jatah vaksin tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19. Dia menilai, tenaga kesehatan merupakan prioritas utama dalam penyuntikan vaksin tahap pertama. 

“Harusnya pemimpin itu belakangan, tidak mementingkan kepentingan bahwa pemimpin harus divaksin dulu, sementara nakesnya belakangan. Nah, tinggal melihatnya dari sisi mana. Kalau saya lihatnya, bukan jangan dianggap nanti takut. Yang penting dulu siapa yang berhubungan setiap hari dengan pandemi, berarti tenaga nakes," kata Rahmat.

Apabila nantinya ada sisa vaksin yang tak digunakan nakes, dalam arti seluruhnya sudah terpenuhi. Maka, vaksin boleh disuntikkan kepada kelompok masyarakat yang lainnya.

“Kalau nanti ternyata antara kuota dengan kuantiti yang ada dari nakes itu terpenuhi dan masih ada space, tentunya bisa dipakai untuk kegiatan-kegiatan vaksinasi yang akan kita tetapkan selanjutnya," tutur dia.

Sebelumnya, Politisi Partai Golkar itu menuturkan, sebanyak 11.983 tenaga kesehatan (nakes) di Kota Bekasi akan mendapatkan vaksin tahap pertama. Jumlah tersebut terdiri dari tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.

“Tadi kita sudah mendapatkan kabar, yang dapat (vaksin) baru pada orang orang yang melayani kesehatan. Sekitar 11 ribuan,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (4/1).

Proses vaksinasi ini akan dilakukan secara bertahap pada Januari hingga April 2021. Effendi menuturkan, saat ini pihaknya terus mempersiapkan vaksinasi. 

Meski belum akan menyasar masyarakat umum, namun pihak dinas kesehatan kini terus berbenah agar alat, sumber daya manusia dan fasilitasnya tersedia dengan baik.

“Kita lagi persiapkan, vaksin tidak bisa jalan sendiri. Ada alatnya, ada orangnya, dan ada fasilitasnya,” jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement