Jumat 08 Jan 2021 21:40 WIB

IFG Life Miliki Prospek Cerah dalam Industri Asuransi

Selain ditopang ekuitas dari APBN, IFG Life juga sudah memiliki captive market.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Pengamat BUMN dari FEB UI Toto Pranoto. Toto menilai, IFG Life memiliki prospek yang cerah.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengamat BUMN dari FEB UI Toto Pranoto. Toto menilai, IFG Life memiliki prospek yang cerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Financial Group (IFG) Life dinilai memiliki masa depan cerah dalam dunia perasuransian dalam negeri. Sebab, IFG Life merupakan entitas baru anak perusahaan BUMN di bidang asuransi jiwa yakni PT IFG yang sebelumnya bernama PT Bahana Pembiayaan Usaha Indonesia (BPUI).

"Salah satu tugasnya menjadi pengelola asuransi jiwa bagi eks pemegang polis Jiwasraya yabg setuju migrasi pengelolaan polis berikutnya ke IFG Life," ujar pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (8/1).

Baca Juga

Toto mengatakan potensi besar yang dimiliki IFG Life karena didukung ekuitas dari dana APBN hampir Rp 22 triliun melalui induknya, IFG. Modal ini kian bertambah mengingat adanya sokongan tambahan modal dari IFG sebesar Rp 4 triliun. 

"Dari sisi pasar, IFG Life memiliki captive market di lingkungan BUMN maupun pengelolaan asuransi jiwa di kementerian atau lembaga," ucap Toto.

Dengan dukungan manajemen dari tenaga profesional dan syarat tata kelola yang kuat, Toto menilai sudah seharusnya potensi IFG Life ke depan akan prospektif.

Sebelumnya, pemerintah bersama jajaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati adanya pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 22 triliun kepada IFG. Nantinya, PMN dengan skema bail in tersebut akan digunakan manajemen IFG untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. 

Selain memiliki bisnis di asuransi jiwa, kesehatan dan pengelolaan dana pensiun, keberadaan IFG Life pun digadang akan menjadi penyelamat bagi seluruh polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi.  

"Perusahaan asuransi jiwa baru (IFG Life) ini akan ambil alih portofolio Jiwasraya yang sudah direstrukturisasi. Karena sudah direstrukturisasi, tentu ini jadi portofolio yang sehat. Kalau sudah sehat, pada kesempatan pertama, IFG Life dapat start yang bagus," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Isa Rachmatawarta, dalam sebuah webinar di Jakarta, pada pertengahan Desember 2020 lalu.

Dengan adanya skema PMN, kata Isa, pemerintah tidak akan memberikan PMN kembali untuk Jiwasraya. Isa optimistis dengan adanya pemberian PMN tersebut, IFG Life akan menjadi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan serta mampu menyelesaikan masalah Jiwasraya.

"Jadi dari segi optimisme harusnya optimistis," ucap Isa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement