Jumat 08 Jan 2021 21:12 WIB

Muslim Canterbury Patungan Hadiah untuk Petugas Covid-19

Petugas medis terheran-heran, namun kagum dan senang mendapat hadiah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Canterbury Patungan Hadiah untuk Petugas Covid-19. Komunitas Muslim Canterbury di Inggris mendonasikan hadiah kepada pekerja garda depan dalam menanggulangi virus corona jenis baru 2019 (Covid-19).
Foto: Canterbury Mosque
Muslim Canterbury Patungan Hadiah untuk Petugas Covid-19. Komunitas Muslim Canterbury di Inggris mendonasikan hadiah kepada pekerja garda depan dalam menanggulangi virus corona jenis baru 2019 (Covid-19).

REPUBLIKA.CO.ID, CANTERBURY -- Komunitas Muslim Canterbury di Inggris mendonasikan hadiah kepada pekerja garda depan dalam menanggulangi virus corona jenis baru 2019 (Covid-19). Aksi mengumpulkan donasi dalam rangka patungan hadiah itu dilakukan di saat infeksi virus Covid-19 meningkat di gelombang kedua.

Dilansir di Kent Online, Jumat (8/1), komunitas Muslim telah berkumpul bersama untuk menyumbangkan paket dengan ramah kepada pekerja garda terdepan di seluruh wilayah sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.

Baca Juga

Anggota Pusat Kebudayaan Muslim Canterbury mengirimkan hadiah kepada mereka yang berada dalam keadaan darurat, medis, dan layanan penting. Mereka menyumbangkan barang-barang tersebut ke Rumah Sakit Kent dan Canterbury dan William Harvey serta kantor polisi Canterbury, pemadam kebakaran, kantor pos utama, dan stasiun ambulans Thanet.

Pusat panggilan 111 di Ashford juga menerima satu dari 12 paket yang dikirimkan ke staf. Ketua dan petugas perawatan intensif Masjid Canterbury, Mohamed Ali menceritakan ketika hadiah dikirimkan banyak petugas yang terheran-heran, namun kagum.

 

“Orang-orang sangat senang,” katanya.

Dia menjelaskan semua pekerja di garda depan penanggulangan Covid-19 telah melakukan pekerjaan dengan baik dan beberapa dari mereka tidak diakui selama gelombang pertama. "Kami memutuskan melakukan sebanyak yang kami bisa, meskipun komunitas kami merupakan minoritas di negara ini,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement