Sabtu 09 Jan 2021 06:06 WIB

Bertaruh Nyawa di Kota Gaza: Israel Kirim Bom di Kala Subuh

Bom yang aku dengar adalah permulaan serangan masif Israel ke Gaza tahun 2012.

Jurnalis Republika, Subroto (kiri bawah) saat berada di sebuah sekolah di Gaza, Palestina.
Foto:

Bom-bom hari itu ternyata menjadi permulaan serangan masif Israel tahun 2012 ke wilayah Gaza. Di tengah serangan Israel, RS Indonesia terus dibangun, dan beroperasi hingga saat ini.

Ketika aku sampai di Jakarta, barulah Israel melancarkan serangan besar-besaran. Aku tidak tahu apakah harus bersyukur karena sudah kembali atau justru menyesalinya.

Bersyukur karena jika masih di Gaza nyawaku mungkin bisa melayang terkena bom Israel. Menyesal, karena seandainya masih di Gaza, tentu aku bisa mengabarkan peristiwa itu secara langsung.

photo
Warga Jalur Gaza menaiki keledai diengan latar belakang gedung yang hancur dibombardir militer Israel. - (AP Photo)

Aku tetap mengikuti perkembangan serangan ke Gaza, baik melalui media, maupun kabar dari teman-teman di sana. Suatu malam seorang  teman warga Gaza mengirim pesan: Another horrible night in Gaza. Bombing everywhere. We don't know when our turn is. Pray for us. (Malam mengerikan lainnya di Gaza. Pengeboman di mana-mana. Kami tidak tahu kapan giliran kami. Mohon doa buat kami).

Yang kubayangkan saat itu adalah wajah orang-orang yang kutemui di Gaza. Wajah lugu anak-anak yang aku sambangi di sekolah mereka.

Aku menangis memikirkan nasib mereka. Yang bisa kulakukan hanya berdoa, semoga saudara-saudaraku di Gaza diberikan perlindungan oleh-Nya.

Tips meliput di medang perang:

- Pelajari wilayah dan konflik yang terjadi

- Stamina dalam kondisi baik

- Jaga emosi tetap stabil

- Bawa perlengkapan liputan, P3K, dan makanan cadangan

- Bawa tanda pengenal dan kartu pers

- Selalu melaporkan ke pihak kantor apa yang dilakukan di lapangan

- Gunakan pakaian lapangan yang nyaman

- Jika memungkinkan kenakan rompi antipeluru dan helm

- Lengkapi diri dengan asuransi

- Siapkan diri dengan kemungkinan terburuk yang terjadi di lapangan.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement