Jumat 08 Jan 2021 19:37 WIB

Bank Kalsel Targetkan Laba Tumbuh 9,43 Persen Tahun Ini

Bank Kalsel akan mengoptimalkan lini bisnis yang sudah jadi kekuatan.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama BPD Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) Agus Syabrrudin. Bank Kalsel menargetkan pertumbuhan laba tahun ini sebesar 9,43 persen.
Foto: Bank Kalsel
Direktur Utama BPD Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) Agus Syabrrudin. Bank Kalsel menargetkan pertumbuhan laba tahun ini sebesar 9,43 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan (Bank Kalsel) optimistis bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik pada 2021. Optimisme tersebut sejalan dengan rencana vaksinasi Covid-19 yang akan mulai dilaksanakan pada kuartal satu 2021. 

Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin mengatakan, dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun ini, Bank Kalsel menargetkan laba bisa tumbuh 9,43 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini sejalan dengan penyaluran kredit yang ditargetkan tumbuh 6,5 persen dan pertumbuhan aset 8,41 persen. 

Baca Juga

"Dari sisi permodalan, kami mengharapkan modal inti bisa meningkat 12,87 persen tahun ini," ujar Agus dalam keterangan resmi, Jumat (8/1).

Ia mengatakan, strategi bisnis yang akan dilakukan mencapai target dengan mengoptimalisasi lini bisnis yang telah menjadi kekuatan Bank Kalsel. Perusahaan akan fokus melakukan pengembangan IT dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).

IT Development difokuskan pada digitalisasi terhadap pelayanan bank yang meliputi migrasi core banking, membangun big data, customer digital experience, pengembangan produk dan layanan digital, serta memperkuat kapabilitas digital.

Dari sisi lain, komitmen Bank Kalsel untuk melaksanakan Program Transformasi BPD yang merupakan komitmen bersama OJK dan ASBANDA masih terjaga. Saat ini telah memasuki tahap kedua, yaitu melakukan Growth Acceleration. 

Pada tahap ini, fokus yang dilakukan adalah meningkatkan skala dan kinerja bisnis, pertumbuhan market share dan pemantapan corporate culture serta culture leadership. Hal terkait arah dari kebijakan pengembangan Unit Usaha Syariah, Agus juga menyampaikan pada tahun ini Bank Kalsel masih tetap fokus terhadap upaya spin off Unit Usaha Syariah.

Apapun model spin off yang nantinya menjadi pilihan Bank Kalsel, baik organik maupun nonorganik, pengembangan kinerja harus dilakukan secara atraktif mengingat sesuai ketentuan OJK Unit Usaha Syariah harus spin off pada 2024. "Saat ini, Bank Kalsel Syariah masih tetap berupaya untuk repositioning market menjadi bank pilihan masyarakat Kalimantan Selatan," ucap Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement