Jumat 08 Jan 2021 22:10 WIB

Ferarri Siap Masuki Pasar SUV dan Mobil Listrik

Ferrari akan menghadirkan produk dengan nama Purosangue sebagai babak baru segmen SUV

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo Ferrari. Ilustrasi
Foto: autocarev
Logo Ferrari. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MARANELLO -- Ferarri saat ini sedang bersiap untuk memasuki babak baru. Selain mengembangkan produk SUV, pabrikan Italia ini pun bersiap untuk terjun dalam pasar mobil listrik.

Dilansir dari Car Advice pada Jumat (8/1), produk dengan nama Ferarri Purosangue telah dipersiapkan untuk mengawali babak baru Ferarri dalam pasar SUV. Tak hanya itu, produk itu juga rencananya sekaligus jadi produk rintisan Ferarri untuk masuk dalam segmen electric vehicle (EV).

Baca Juga

Rencananya, produk ini akan dihadirkan pada 2022. Selanjutnya, brand dengan logo kuda jingkrak ini pun akan kembali menghadirkan sejumlah produk SUV. Diperkirakan, Ferarri akan menghadirkan lagi dua produk SUV pada 2024 dan 2026.

Kemungkinan besar, Purosangue akan hadir dengan opsi mesin konvensional dan hybrid. Sedangkan seluruh produk SUV lainya dihadirkan dengan varian EV. Hal ini otomatis sekaligus menunjukan bahwa masa depan Ferarri akan dihiasi dengan terobosan lewat kehadiran barisan produk SUV dan EV.

Soal powertrain, Purosangue konvensional dan hybrid diperkirakan akan hadir dengan opsi mesin V12 bertenaga 600 kW dan mesin hybrid V8 522 kW. Kemudian, untuk produk SUV full listrik lainya diperkirakan akan dibekali dengan tenaga 450 kW lewat empat motor listrik yang ditunjang oleh baterai 80 kWh.

Purosangue dihadirkan dengan platform yang sangat fleksibel. Artinya, platform dalam produk itu dapat digunakan sekaligus baik untuk mesin internal combustion engine (ICE), mesin hybrid maupun mesin full listrk.

Dengan begitu, Ferrari dapat lebih leluasa untuk melakukan pengembangan SUV secara efisien dan sesuai dengan kebutuhan.

Keputusan Ferarri untuk terjun dalam pasar EV sendiri berkaitan dengan regulasi sejumlah wilayah yang akan melarang penjualan kendaraan konvensional. Sejumlah wilayah yang telah mengumumkan soal kebijakan itu sendiri diantaranya adalah Inggris, China, Norwegia dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement