Jumat 08 Jan 2021 15:05 WIB

Biden: Mereka Bukan Pengunjuk Rasa, Tapi Teroris

Biden sebut insiden pada Rabu sebagai hari terkelam dalam sejarah demokrasi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden terpilih Joe Biden berbicara dalam sebuah acara di teater The Queen di Wilmington, Del., Kamis, 7 Januari 2021.
Foto: AP/Susan Walsh
Presiden terpilih Joe Biden berbicara dalam sebuah acara di teater The Queen di Wilmington, Del., Kamis, 7 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden mengecam tindakan massa pendukung Trump di gedung Kongres AS. Biden enggan menyebut mereka para pengunjuk rasa melainkan teroris domestik. Biden juga menganggap insiden Rabu (6/1) merupakan hari terkelam bagi sejarah negeri demokrasi.

"Mereka bukan pengunjuk rasa, jangan berani menyebut mereka pengunjuk rasa," ujar Biden dalam sambutannya dari Wilmington, Delaware, Kamis (7/1) waktu setempat, dikutip laman The Guardian, Jumat (8/1).

Baca Juga

"Mereka adalah gerombolan perusuh. Pemberontak. Teroris domestik. Itu dasarnya. Sesederhana itu," ujarnya menambahkan.

Biden berbicara beberapa jam setelah Kongres AS secara resmi menyatakan kemenangannya dalam pemilihan presiden November. Sepeti diketahui pengesahan seremonial oleh Kongres secara konstitusional pada Rabu (6/1) kemarin, diganggu oleh para perusuh yang berusaha untuk menjaga pejawat Donald Trump dari Partai Demokrat tetap berkuasa.

Dalam sambutannya, Biden menyalahkan Trump karena menghasut kekerasan yang terjadi atas namanya. "Selama empat tahun terakhir kami memiliki seorang presiden yang telah membuat penghinaannya terhadap demokrasi kami, konstitusi kami, dan aturan hukum yang jelas dalam segala hal yang telah dia lakukan," kata Biden. "Dia telah melakukan serangan habis-habisan terhadap institusi demokrasi kita," tegas Biden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement