Mihrab Cahaya: Sensei
Ini kisah tentang dua sejoli
mereka memulai pubertas
amboi seronok:
apatah post keynessian,
altruism,
al itsar, atawa
riba dan gharar,
can you imagine that?
engkau tak akan pernah
mencemburui rabithah ini;
sebulir zarah telah menyalakan
mihrab cahaya di atas cahaya
mereguk selaksa
telaga kearifan
-- Singapura-Bandung, 2019
PENULIS: M.I. Sigit Pramono, lahir di Jakarta, 5 Agustus 1970. Masa kecilnya sempat dilewati di Kepulauan Riau, wilayah dimana Bahasa Indonesia berasal. Menyelesaikan pendidikan sarjana di FEUI. Pendidikan pasca sarjananya ditempuh di International Islamic University Malaysia (IIUM), Malaysia dan Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang. Kini bermukim di Depok, Jawa Barat, kesehariannya dilalui dengan menjadi akademisi dalam keilmuan ekonomi syariah dan menjadi pegiat pemberdayaan masyarakat dan peminat sastra Islami.